MIlledenials (Foto: dok. Milledenials)
MIlledenials (Foto: dok. Milledenials)

Selain The Panturas, 7 Band Indonesia Ini Sukses Tampil di Luar Negeri

Agustinus Shindu Alpito • 30 Juli 2025 18:50
Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhir, musik Indonesia semakin mendunia. Tak hanya The Panturas yang dikenal sebagai band indie dengan tur internasional, beberapa band lain juga sukses tampil di luar negeri.
 
Nama-nama seperti Ali, Voice of Baceprot, hingga Kuntari tak hanya membawa identitas lokal, tetapi juga memperluas pengaruh musik Indonesia dengan gaya unik dan keberanian artistik yang mencuri perhatian. Fenomena ini menandai gelombang baru ekspansi band Indonesia ke luar negeri.
 

Ali Radio

Ali, trio asal Jakarta berhasil mencetak sejarah sebagai band Indonesia pertama yang tampil di Fuji Rock Festival Jepang pada Juli 2024 dan membawakan musik bergaya habibi funk yang memadukan nuansa Timur Tengah dengan elemen musik funk, disko, soul sinematik, afrobeat, hingga psychedelic rock.
 
Supergrup ini digawangi oleh tiga musisi, yaitu John Paul Patton alias Coki (drum), Arswandaru Cahyo (vokal dan bass), dan Absar Lebeh (gitar), mulai dikenal publik melalui single debut bertajuk “Dance Habibi” yang dirilis pada masa pandemi Covid-19. Kini, grup tersebut juga menggelar tur Eropa dan Jepang sepanjang 2025, menjadikan langkah internasional mereka semakin kuat.


 
Baca juga: Vokalis Pertama Iron Maiden, Paul Mario Day Meninggal Dunia

Turtles Jr

Turtles Jr, band punk asal Bandung yang sukses tampil di Hellfest Open Air Festival pada 2024 bersama deretan nama besar dunia seperti Metallica dan Foo Fighters yang digelar di Clisson, Prancis.
 
Band yang terdiri dari Boentar (drum), Boodfuck (vokal), Dohem (bass), dan Buux Frederiksen (gitar) berhasil menunjukkan bahwa musik punk Indonesia dapat bersaing di kancah internasional.
 


Killa The Phia

Pada 2024, Killa The Phia diundang untuk tampil di Wacken Open Air Festival di Jerman. Grup beranggotakan lima orang, yaitu Madon (vokal), Reza (gitar), Aan (gitar), Sinjo (bass), dan Aloel (drum), sukses mencuri perhatian tak hanya karena gaya musik yang unik, tetapi juga aksi panggung penuh kebanggaan saat mengibarkan bendera Merah Putih di hadapan ribuan penonton internasional.
 
Band metal progresif asal Banda Aceh ini menggabungkan warna musik metal modern dengan kekayaan budaya lokal Aceh. Salah satu ciri khas mereka adalah penggunaan instrumen tradisional seperti Rapai dan serune kalee.
 


Voice of Baceprot (VoB)

Trio metal asal Garut ini sukses tampil di festival Glastonbury 2024 di Inggris dan berbagi panggung dengan nama-nama besar dunia seperti Coldplay, Dua Lipa, dan Avril Lavigne. Selain itu, VoB juga dijadwalkan tampil di Nano?Mugen Festival 2025 di Jepang (Yokohama) pada tanggal 31 Mei 2025.
 
Voice Of Baceprot, yang beranggotakan Firdda Marsya Kurnia (vokal), Euis Siti Aisyah (drum), dan Widi Rahmawati (bass), berhasil band pertama asal Indonesia yang berhasil manggung di festival musik tahunan terbesar di Inggris tersebut.
 


Milledenials

Band emogaze asal Bali ini mencuri perhatian internasional dengan tampil perdana di luar negeri lewat ASEAN-India Music Festival di New Delhi pada Desember 2024. Momen itu kemudian berlanjut saat mereka menjalani tur mini Eropa pada Mei–Juni 2025, menyambangi enam kota di benua biru seperti Kopenhagen, Bonn, hingga Ghent, sebagai pemanasan menuju festival besar Primavera a la Ciutat di Barcelona, Spanyol.
 
Tak berhenti di sana, mereka juga dijadwalkan tampil di Incheon Pentaport Rock Festival 2025 di Korea Selatan. Mereka terbentuk di tahun 2020 yang terdiri dari lima anggota, yaitu Nadya Narita (vokalis), Bagus Aditya dan Made Krisna Jaya (gitaris), Billy Suckmono (bass), serta Darin Vidaswara (drummer).
 

 
Baca juga: Badai Tegaskan Tak Pernah Terima Royalti Langsung dari Sammy Simorangkir

Indonesia National Orchestra

Indonesia National Orchestra (INO), di bawah batuta maestro Franki Raden, menggelar tur konser di Eropa sepanjang Mei 2024. Setelah persiapan di Ubud dalam event Indonesian Music Expo (IMEX) pada 9–12 Mei, rombongan berangkat dari Bali pada 13 Mei menuju Katowice, Polandia. Debut tur mereka dimulai dengan penampilan di Gardens of Sounds Festival pada 17 Mei.
 
Tur INO kemudian berlanjut ke Belanda, menyapa penikmat musik di Nijmegen Music Meeting Festival pada 19 Mei, menutup rangkaian Eropa di Amare Theater, Den Haag pada 23 Mei, dan lalu tampil di Tong Tong Festival pada 25 Mei. Melalui kombinasi elemen tradisi Nusantara seperti mantra Dayak, musik Bali, Sumba, Batak, Minang, dan Betawi yang dibungkus dalam estetika modern abad ke-20.
 


Kuntari

Kuntari, duo eksperimental asal Bandung yang digagas oleh Tesla Manaf, sukses menggelar tur Eropa secara mandiri yang berlangsung sepanjang Maret—April 2024. Mereka tampil selama 35 hari, yang tersebar di 25 kota di 9 negara Benua Eropa, yaitu Belanda, Jerman, Prancis, Denmark, Belgia, Italia, Lituania, Polandia, dan Republik Ceko.
 
Dalam setiap pertunjukan, mereka banyak membawakan materi dari album Larynx (rilis 2022), yang sebelumnya masuk sebagai salah satu daftar “10 Album Indonesia Terbaik 2022” versi Redaksi VICE Indonesia.
 

 
(Maulia Chasanah) 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan