Kolaborasi dengan Petra Sihombing selaku produser menandai langkah pertamanya di industri musik Tanah Air di bawah naungan Sony Music Indonesia. Musisi kelahiran 2001 itu mengungkapkan alasan memilih Indonesia sebagai tempat debut.
"Kami merasa Indonesia adalah tempat yang ideal untuk memulai,” ungkapnya.
Keputusan ini didukung penuh oleh Sony Music Taiwan, di mana ia telah bergabung. Selain faktor keturunan Indonesia dari salah satu orangtuanya, ia tertarik dengan audiens Indonesia serta skema musiknya yang hidup.
Lebih lanjut, kolaborasi dengan Petra Sihombing ternyata merupakan hasil rekomendasi label.
"Tim Sony Music Indonesia mengusulkan Petra untuk menjadi pasangan kolaborasiku dan itu pilihan yang tepat,” akunya.
Ia merasa Petra memahami esensi yang ingin disampaikan dan membantu menemukan identitas suaranya.
“Petra seperti bisa membaca pikiranku karena paham dengan esensi dari yang ingin aku ungkapkan sehingga aku merasakan kejujuran dari yang ingin aku sampaikan di lagu ini dan mendengar identitas suaraku sendiri. Semoga kami bisa bekerja sama lagi di masa mendatang,” tuturnya.
Proses penciptaan lagu ini berlangsung di studio Petra Sihombing yang terletak di Ubud, Bali. Lokasi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil karyanya.
Sementara itu, lagu ini menghadirkan musik yang enerjik dan terinspirasi dari kondisi mental seseorang dalam suatu hubungan.
"Inti dari lagu ini adalah tentang seseorang yang kondisi mentalnya sudah tidak benar-benar hadir dalam sebuah hubungan, baik itu soal asmara atau pertemanan,” jelas Elisha.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id