Perkara jiplak-menjiplak, beberapa seniman mengangkat bahu pasrah walau karyanya telah dijiplak, namun yang lain membawanya ke pengadilan, menuntut apa yang mereka anggap menjadi haknya.
Inilah beberapa lagu yang ditengarai telah meniru lagu milik orang lain.
1. "Blurred Lines" (Robin Thicke dan Pharrell Williams / Marvin Gaye)
"Blurred Lines" beredar musim panas tahun 2013, bertengger di No.1 Hot 100 selama 12 minggu berturut-turut. Keluarga Marvin Gaye menuduh Robin Thicke dan Pharrell telah meniru karya Gaye tahun 1977, yaitu lagu "Got to Give It Up". Pada bulan Maret 2015, juri memenangkan keluarga Gaye, memberikan vonis kemenangan senilai USD7,4 juta.
2. "Viva la Vida" (Coldplay / Joe Satriani)
Coldplay mencetak hits No. 1 di Billboard Hot 100 pada tahun 2008 dengan "Viva la Vida". Joe Satriani mengklaim Coldplay telah menjiplak lagu instrumentalnya tahun 2004 "If I Could Fly" Coldplay menyebutnya sebagai kebetulan, tetapi masalah ini diselesaikan di luar pengadilan pada tahun 2009.
3. "Ice Ice Baby" (Vanilla Ice / Queen & David Bowie)
Vanilla Ice dengan funky bass line-nya mendaki puncak Hot 100 di 1990, prestasi pertama yang diraih oleh genre hip hop di tangga lagu tersebut. Sayangnya, banyak pendengar mencurigai kemiripan "Ice Ice Baby" dengan lagu milik David Bowie dan Queen tahun 1981 "Under Pressure". Mulanya Vanilla Ice menampik tuduhan ini, namun ia akhirnya berbagi royalti dengan kedua musisi legendaris tersebut untuk menghindari persidangan yang memalukan.
4. "Ghostbusters" (Ray Parker Jr. / Huey Lewis)
Pertanyaan Ray Parker Jr. "who you gonna call?" dalam soundtrack film "Ghostbusters" segera dijawab oleh Huey Lewis, "seorang pengacara." Lewis menuntut Parker telah menjiplak lagunya "I Want a New Drug". Keduanya akhirnya bersepakat di luar pengadilan.
5. "Do Ya Think I'm Sexy?" (Rod Stewart / Jorge Ben Jor)
Musisi asal Brasil, Jorge Ben Jor, menuduh lagu Rod Stewart "Do Ya Think I'm Sexy" (rilis 1979) telah meniru karyanya "Taj Mahal". Keduanya akhirnya menyelesaikan tanpa pengadilan. Stewart mengaku di biografinya bahwa ia secara tak sadar telah melakukan plagiarisme di lagu itu.
6. "How Deep Is Your Love" (Bee Gees / Ronald Selle)
Hampir enam tahun setelah hit the Bee Gees "How Deep Is Your Love" bertengger di peringkat 1 Hot 100 tahun 1977, seorang pencipta lagu, Ronald Selle, mengklaim bahwa mereka telah meniru demo lagunya "Let It End" yang direkam 1975. Namun Ronald gagal memenangkan gugatan, tuntutannya tak pernah menang bahkan setelah ia naik banding.
7. "My Sweet Lord" (George Harrison / the Chiffons)
Di tahun 1976, the Chiffons memperkarakan lagu "My Sweet Lord" Harrison yang meraih No. 1 Hot 100 tahun 1970. Pengadilan memutuskan, Harrison telah menjiplak secara 'tak sadar' lagu "He's So Fine" milik the Chiffons. Setelah persidangan ini, George Harrison sempat paranoid untuk menulis lagu selama beberapa waktu.
8. "Come Together" (the Beatles / Chuck Berry)
Banyak pengamat musik mengatakan bahwa Chuck Berry adalah orang paling bertanggung jawab dalam terbentuknya musik Rock 'n Roll. Mereka mengatakan, Chuck bisa saja mengklaim 'setiap' hits tahun 50-an dan 60-an telah menjiplak musiknya. Chuck Berry sendiri mungkin tak pernah ambil pusing soal gugat-menggugat, namun orang-orang yang memegang hak ciptanya tak bisa tinggal diam.
Big Seven Music Corp. yang memiliki hak edar lagu-lagu Chuck Berry, diwakili oleh Morris Levy, mengajukan gugatan pada John Lennon atas kemiripan lagu "Come Together" yang menjadi hits No.1 tahun 1969 dengan lagu "You Can't Catch Me" milik Chuck Berry.
Selain melodi lagu, Lennon juga 'meminjam' sebagian liriknya. "Here come a flat-top, he was movin' up with me" dari Chuck Berry menjadi "Here come ol' flat-top, he come groovin' up slowly" dalam "Come Together".
Kasus ini diselesaikan di luar sidang. Lennnon sepakat untuk menyanyikan 3 lagu milik Chuck Berry. Namun ia akhirnya hanya merilis 2 lagu saja, " Ya Ya" dan "You Can't Catch Me". (billboard)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
