Judul lagu ini hadiri lirik berbahasa sunda yang ditulis sang drummer Surya Fikri alias Kapten Kuya. Artinya gagal bersambut.
Kisah di dalamnya diambil dari sebuah folk yang cukup populer di tanah sunda. Berdongeng tentang seseorang pergi memancing, namun tak kunjung mendapat ikan dan yang dapat justru selalu saja sampah.
Saking putus asanya, seseorang tersebut akhirnya meminta pertolongan makhluk halus tapi tetap yang didapat malah jurig jarian atau siluman sampah.
Single ini pernah diluncurkan dalam format vinyl 7" pada tahun 2020 silam. Lagu hasil kerjasama pertama bersama Ricky Virgiana dari White Shoes and The Couples Company (WSATCC).
baca juga: The Panturas Gelar Tur Lima Titik, Hadirkan Diskusi Musik |
"Ini merupakan kerja sama pertama Panturas sama Ricky Virgana sebagai produser," kata vokalis The Panturas, Abyan alias Acin
"Beres rekaman kebetulan di kampung Kuya, Tanjung Sari, ada temannya yang bisa main terompet namanya Muis, jadi langsung di-take aja sekalian. Sama tentu ada koh Eki (perkusi) dan Panji (keyboard)," lanjutnya.
Band yang terdiri dari Kuya, Acin, Bagus, dan Rizal ini mengakulturasi elemen kesundaan di lagu ini. Eksplorasi terbaru The Panturas yang cukup asing ini di telinga pendengarnya tersebut tidak menjadi kekhawatiran di tubuh personel.
"Mini album terbaru ini sebuah wahana tempat di mana kami bisa menemukan hal-hal baru dari sebuah latar belakang budaya yang cukup kental melekat pada masing-masing personel," katanya.
"Kami berharap dianggap keren aja sih. Memang ingin bikin rilisan yang bisa menyalurkan kemauannya anak-anak (The Panturas) aja, tapi kalau pada suka dan jadi lagu pop ya alhamdulillah," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id