Pelantun hit "Senja Di Ambang Pilu" ini menyadari bahwa mempertahankan pendengar setia lebih penting daripada sekadar menjangkau pendengar baru.
Oleh karena itu, ia membangun hubungan yang lebih personal dengan para penggemarnya, yang dikenal sebagai fanbase bernama "Penelisik", layaknya teman sendiri.
"Gua mempertahankan yang loyal aja sih sejauh ini, karena gua sama Penelisik ya udah kayak temen," ungkap Danilla di siniar Shindu's Scoop dalam kanal YouTube Medcom.id.
Bagi Danilla, menjaga hubungan dengan penggemarnya bukan sekadar membalas komentar di media sosial. Ia menciptakan ruang khusus untuk berinteraksi lebih dekat melalui kanal Discord bernama Penelisik, yang kini telah memiliki 3.859 anggota aktif.
baca juga: Hubungan "Benci tapi Cinta" Danilla dengan Karya dan Ekspektasi Penggemar |
Setiap minggu, Danilla mengadakan sesi ngobrol santai bersama para penggemarnya. Sesi ini bukan hanya tempat berbagi cerita atau bercanda, tetapi juga menjadi wadah diskusi yang bisa membahas berbagai hal, dari topik ringan hingga pembicaraan yang lebih mendalam, dan bahkan tempat para anggota untuk sharing karya musik mereka.
"Kita tuh setiap Minggu Discord, cerita-cerita gitu. Jadi yang stay aja sih sama gua," ungkapnya.
Baru-baru ini Danilla juga sempat mengadakan sharing session bersama para Penelisik dengan mengundang pemateri Bayu Alamsyah, S. Psi yang merupakan penulis buku "Berdamai dengan Trauma".
Perjalanan Musik Danilla
Jika banyak musisi Tanah Air memiliki strategi matang dalam membangun karier, lain halnya dengan Danilla Riyadi. Dalam siniar Shindu’s Scoop penyanyi berusia 35 tahun itu justru mengaku bahwa perjalanan musiknya terjadi tanpa rencana besar, dan justru penuh kejutan.
"Sejauh ini perjalanan musik gua karena nggak sengaja, kecemplung, hahahaha," ungkap Danilla seraya tertawa.
Bahkan, citra dirinya sebagai musisi indie yang lekat dengan nuansa sendu hingga dinobatkan sebagai "Ratu Senja" pun bukan sesuatu yang dirancang olehnya sejak awal.
Ia mengaku tak terlalu memikirkan strategi pemasaran atau membentuk image tertentu di industri musik.
"Cuman gua agak-agak naif kali ya, mungkin. Tapi di sini gua kayak mikir ada beberapa faktor yang gua nggak pernah bisa kejar dari sisi marketing," ujar Danilla.
Bagi Danilla sendiri, musik adalah tentang spontanitas dan kebebasan berekspresi. Ia merasa bahwa selama ini jalannya di industri musik seolah mengalir begitu saja, tanpa perlu terlalu dipikirkan secara berlebihan.
"Image Danilla jadi kayak waktu itu juga karena nggak sengaja dan karena emang, ah udah deh bodo amat," lanjutnya.
"Jadi yaudah deh, kayaknya memang jalan hidupnya Danilla, lo bikin se-elonya aja deh, se-spontan mungkin deh," tutup Danilla.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News