Menurut Kuya selaku drummer The Panturas, hampir semua proses pembuatan di album ini menarik dari mulai workshop hingga proses perilisannya. Masing-masing awak kapal The Panturas mengaku banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru dalam petualangan Galura Tropikalia.
"Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru," ungkap Surya Fikri atau kerap dikenal sebagai Kuya dari siaran pers yang diterima oleh Medcom.id
"Hal paling besarnya adalah ternyata kami bisa membelokkan arah musik yang kami mainkan ini ke area yang sangat familiar dengan tanah bumi Pasundan," lanjut Kuya.
baca juga: The Panturas Gandeng Legenda Pop Sunda Doel Sumbang di Lagu 'Jimat' |
Beberapa personel dari The Panturas merasa penulisan lirik jadi hal yang menantang dalam proses penggarapan mini album Galura Tropikalia, dikarenakan bahasa Sunda yang dianggap lumayan rumit.
Dalam mini album berdurasi sekitar 21 menit ini, The Panturas juga menggandeng sederet nama seperti Ricky Virgana (WSATCC) sebagai produser, Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer) sebagai guru spiritual gitar dan dibantu musisi kolaborator lain seperti Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri (pencak tarompet).
Galura Tropikalia juga direncanakan akan membuat tur dan showcase dalam waktu dekat, dengan harapan bisa dibawakan langsung di hadapan para pendengar di berbagi Kota di Indonesia dan bahkan mancanegara.
"Semoga albumnya bisa diterima dan pendengar The Panturas hari ini masih tetap bisa menikmati musik kami tanpa kendala perbedaan bahasa," tutup Kuya.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id