"Jimat" merupakan single kedua setelah diluncurkannya lagu dan video musik berjudul "Lasut Nyanggut" yang baru dirilis pada awal bulan Oktober lalu.
Lagu kedua dari mini album Galura Tropikalia ini masih menyajikan lirik berbahasa sunda yang ditulis sang gitaris Rizal Taufik alias Ijal. Kisah dari lagu berdurasi 3 menit 20 detik ini menceritakan tentang nasihat dari orang tua atau orang yang berumur lebih tua.
Ijal sebagai penulis lirik mengeksplorasi lebih jauh setiap istilah dan kalimat yang ditulis. Liriknya terkesan seperti sebuah rapalan jampi atau jampe dan rajah yang biasa dilafalkan dalam ritual kesundaan, pupuh, dan dongeng sunda. Jika seluruh lirik diterjemahkan, maka pendengar bakal disuguhkan papantunan atau lebih populer dengan sebutan paribasa dan peribahasa.
baca juga: Samsons Berupaya Lepas dari Belenggu di Lagu 'Kecanduan' |
"Peribahasa-peribahasa sunda yang sering saya dengar sejak dulu, saya masukan ke dalam lirik," tutur Ijal dari siaran pers yang diterima oleh Medcom.id.
"Lewat lagu 'Jimat' saya ingin menyampaikan bahwa dalam menjalani hidup kita harus mempunyai pegangan," lanjutnya.
Sementara itu, The Panturas loyal dengan identitas "nangorian surf-rock" sambil mengenalkan tema musikal barunya melalui sentuhan gitar magis bernotasi "da mi na ti la da", ketukan drum disco pop, dan beragam instrumen lainnya.
Dalam proses perekaman, The Panturas mengajak musisi kolaborator di antaranya Andri pada tarompet pencak, Panji Wisnu pada keyboard dan synth, serta Rezki Delian (Hockey Hook, El Karmoya) pada bonga.
Kolaborasi Bersama Doel Sumbang
Single "Jimat" menjadi sebuah perayaan untuk Ijal dan Kapten Kuya. Sebab, selain bisa mengajak kawan-kawan kolaborator terdekatnya, mereka juga berhasil menggaet musisi pop legendaris Sunda yang jadi idola mereka sejak kecil, yakni Doel Sumbang. Musisi pop Sunda ini mengaku telah mendengar karya musik The Panturas sejak lama.
Ijal mengaku bahwa sosok Kang Doel merupakan satu keinginannya sejak lama ketika membentuk band surf rock tersebut. Karena hal ini, proses penggarapan lahu tidak terlalu sulit bagi awal kapal The Panturas.
"Doel Sumbang itu idola saya dan Kuya (Surya Fikri, drum). Lagu-lagu Doel Sumbang selalu masuk playlist keluarga kami ketika bepergian," ungkap ljal.
Proyek kolaborasi ini juga dibantu oleh Satria Nurbambang atau kerap dikenal dengan sapaan Abah Iyo, yang merupakan personel dari band indie pop, Pure Saturday.
"Ahamdulilah dibantu Abah lyo dari Pure Saturday akhirnya kami dapat berkolaborasi," tutupnya.
Sebagai informasi, lagu "Jimat" dapat segera didengar di berbagai platform musik digital pada, Jumat, 25 Oktober 2024. Mini album Galura Tropikalia sendiri dijadwalkan mulai berlayar pada, November 2024 mendatang di bawah naungan Los Panturas Ent. dan distribusi rilisan fisik oleh La Munai Records.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id