Kurangnya nilai spiritual musisi itu menurut Guruh akibat adanya budaya kapitalisme yang menguasai industri musik tanah air. Musisi saat ini banyak yang hanya berkarya demi meraih keuntungan yang besar.
"Saat ini kan dengan adanya kapitalisasi industri musik, para musisi lebih banyak menciptakan lagu sesuai pangsa pasar yang sedang trend. Karena demi meraih keuntungan yang besar," jelas Guruh.
Dengan adanya kapitalisme pada industri musik tanah air tersebut, menimbulkan adanya krisis musisi. Lagu-lagu yang dihasilkan para musisi saat ini kurang memperhatikan sisi spiritualitas. Akibatnya lagu yang dihasilkan tidak bertahan lama. Apalagi menjadi legenda musik.
baca juga: Guruh Sukarno Putra Ceritakan Awal Lahirnya Album Guruh Gipsy |
Lagu-lagu yang dihasilkan menjadi trend seketika. Hanya beberapa waktu saja menjadi favorit. Setelah beberapa bulan, lagu itu akan lenyap begitu saja dari peredaran. Bahkan menjadi usang setelah lagu baru lainnya muncul.
Berbeda dengan para musisi era 80 sampai 90-an atau sebelumnya. Para musisi saat itu menciptakan lagu bukan sekadar mencari keuntungan bisnis. Tapi juga sebagai kritik sosial terhadap segala hal yang terjadi di masyarakat.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News