KLa Project sukses menggelar konser konser bertajuk Aeternitas, di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat, 25 Oktober 2024 (Foto:Dok)
KLa Project sukses menggelar konser konser bertajuk Aeternitas, di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat, 25 Oktober 2024 (Foto:Dok)

Sukses Konser KLa Project Aeternitas, Kenangan dan Harapan Sang Idola

Rosa Anggreati • 28 Oktober 2024 23:28
Jakarta: KLa Project sukses menggelar konser konser bertajuk Aeternitas, di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat, 25 Oktober 2024. Katon Bagaskara (vokal),  LiLo (gitar), dan Adi Adrian (piano) menepati janji menghadirkan musik spesial untuk para penggemar dalam perayaaan HUT ke-36 KLa Project. 
 
Panggung megah dan ditonton tak kurang dari 4.000 penonton ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa hampir empat dekade, Katon dan kawan-kawan masih bertaji. 
 
Konser dibuka dengan lagu “Gerimis” pada pukul 20.30 WIB. Single hits tahun 1997 ini seolah menjadi lagu pembuka yang manis sebagai latar yang membawa suasana pas lantara jalanan sekitar Senayan memang basah sehabis diguyur hujan sebelumnya. 

"Konser ini istimewa. Karena biasanya kita bikin lima tahun sekali. Tapi ini baru setahun, kita bikin konser tunggal lagi. Tahu enggak kenapa, Kak LiLo?" kata Katon di atas panggung membuka kata.
 
"Karena tahun ini saya genap berusia 60 tahun. Jadi, ini sponsornya….,” sambut LiLo sambil menyebut sejumlah brand yang menjadi ‘teman’ kalangan senior alias kaum-kaum sepuh. 
 
Pada menit-menit awal konser, Katon dan kawan-kawan menggeber dengan sejumlah hits “Menjemput Impian” hingga “Dekadensi."
 
Baca juga: Rayakan HUT ke-36, KLa Project Gelar Konser AETERNITAS

"Jangan panggil kita Pakde ya ,” ucap LiLo menanggapi penonton yang menyapanya demikian.
 
“Iya, panggil kita Om aja,” kata Katon di sela-sela lagu.
 
"Selama kita enggak dipanggil KPK dan Kejaksaan, kita asyik-asyik aja kok dipanggil dipanggil apapun,” ucap Lilo, lagi-lagi disambut riuh tawa KLanese, sapaan akrab penggemar band asal Jakarta ini.
 
Chit-chat KLa Project dengan penonton menjadi salah satu ciri khas pada setiap konser tunggal band ini. Sebagai entertainer, para Pakde atau Om ini tahu benar membangun kedekatan emosi dengan penggemar mereka yang sudah terjalin 30 tahun lebih.
 
Saat press conference di Jakarta, beberapa waktu lalu sebelum konser, Adi Adrian sempat menuturkan selalu berusaha menampilkan aransemen musik yang baru di setiap konser bersama kedua rekannya.
 
Adi sebagai arsitek musik di konser-konser band yang melejit lewat tembang “Tentang Kita” ini, sukses memanjakan batas pendengaran penggemar dengan aransemen musik.
 
Dalam tembang “Waktu Tersisa," disuguhkan kolaborasi apik KLa Project dengan gamelan Sunda dan rampak kendang. Suara tingkahan suling dan rebab berpadu indah. Penonton seperti dibawa ke suasana magis namun manis di sela-sela lantunan lirik lagu yang dinyanyikan Katon.
 
Baca juga: KLa Project Ajak KLanese Bernostalgia Lewat Konser Aeternitas

KLanese disuguhi new experience surround dalam konser yang dipromotori KLa Corporation dan Kestone CLE Indonesia. Edy Khemod bertindak sebagai creative director, yang menyuguhkan visual keren dan apik. Dua layar LED besar di samping kanan dan kiri panggung, tidak hanya membidik aksi panggung masing-masing personel secara close up. 
 
Mengusung tema “Resonansi Regenerasi: Musik Abadi, Jembatan Antargenerasi," panggung musik kali ini benar-benar memadukan bukan saja kenangan, tapi juga harapan. Aeternitas, tajuk konser ini dimaknai sebagai simfoni yang abadi, jembatan yang menghubungkan generasi ke generasi dan menyajikan pertunjukkan yang akan dikenang selamanya.
 
Faktanya, penonton konser musik ini tidak hanya didominasi kalangan Generasi X, tapi juga Gen Milenial dan bahkan Gen Z. KLa Project berhasil membuktikan biduk pelayaran bermusik mereka bisa merengkuh penggemar dar beragam generasi.
 
Sebagai informasi tambahan, sekaligus mengingatkan memori penggemar, sebenarnya KLa Project berulang tahun setiap tanggal 23 Oktober. Pada tanggal tersebut, video klip tembang “Tentang Kita” ditayangkan perdana di layar TVRI, tahun 1988. Lagu tersebut meledak sebagai debut Katon dan kawan-kawan.
 
Tak lama, Katon meninggalkan profesinya sebagai pramugara maskapai penerbangan kondang dan fokus bermusik bersama dua sahabatnya. Pilihannya itu tak salah. Lirik-lirik puitis yang ditorehkan Katon di hampir semua lagu KLa Project menjadi ciri khas dan kekuatan dahsyat band tersebut dan membawa mereka berjaya melintasi waktu hingga kini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan