Putu Wijaya dan Ernie Djohan Terharu Dapat Bantuan Uang di Hari Tua
Putu Wijaya dan Ernie Djohan Terharu Dapat Bantuan Uang di Hari Tua

Putu Wijaya dan Ernie Djohan Terharu Dapat Bantuan Uang di Hari Tua

Elang Riki Yanuar • 16 Januari 2024 23:09
Jakarta: Sejumlah musisi, penyair, seniman hingga atlet senior mulai mendapatkan santunan dari penggalangan dana yang didapat dari Lelang Lukisan Amal Bhinneka Tunggal Ika beberapa waktu lalu.
 
Program yang digagas Yayasan Upaya Indonesia Damai atau United In Diversity Foundation (UID) bekerjasama dengan Yayasan Bunga Bali dan Sanggar Ring Luwur Akasa mulai menyerahkan donasi sebesar Rp2 miliar kepada pahlawan seni dan olahraga yang telah mengharumkan nama Indonesia.
 
Dalam tahap pertama disalurkan donasi sejumlah Rp600 juta kepada enam pahlawan seni dan olahraga yakni, H. Ukat (Seniman Musik Dangdut), Sukardi (Seniman Musik Keroncong), Budiman (Atlet Sepak Bola), Mardi Lestari (Atlet Pelari), Putu Wijaya (Sastrawan), dan Ernie Djohan (Penyanyi & Aktris Indonesia).

"Dukungan finansial ini bukan hanya sekadar donasi, tetapi sebuah bentuk terima kasih atas dedikasi dan prestasi yang tak terhitung jumlahnya dari para pahlawan seni dan olahraga. Bersama-sama, kita memberikan cahaya baru bagi mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan karya dan prestasinya," kata Tantowi Yahya selaku Presiden UID di Jakarta.
 
baca juga: Yayasan AMI Berikan Penghargaan untuk Musisi Senior Indonesia

Tantowi memastikan program ini masih akan terus berjalan. Apalagi, dalam pendataan yang dilakukan, masih banyak seniman dan atlet senior yang hidupnya kurang beruntung di hari tuanya.
 
"Ini dananya bukan dari pemerintah, tapi kami berterima kasih pemerintah lewat Kemenpora, Kemendikbud dan Kemenparekraf sudah memberikan dukungan untuk program ini. Kami akan lakukan berbagai kegiatan, semoga akan ada banyak dana terkumpul dari masyarakat filantropis," ujarnya.
 
Sementara itu, Ernie Djohan merasa terharu mendapat bantuan semacam ini. Dia merasa kiprahnya di dunia hiburan Tanah Air merasa dihargai dan diapresiasi. Ernie berharap program ini bisa menjangkau lebih luas lagi musisi senior yang kurang mampu.
 
"Ini anggap saja seperti kloter haji, jadi kami ini yang pertama nanti berkelanjutan. Saya sangat terharu karena selama nyanyi belum pernah mendapatkan apresiasi seperti ini. Jadi saya bukan siapa-siapa kalau tanpa ada anda-anda ini, terima kasih sudah mengingat dan hargai saya," ujar Ernie Djohan menangis.
 
Hal serupa disampaikan sastrawan senior Putu Wijaya. Penulis 79 tahun itu berharap, gerakan semacam ini turut dilakukan generasi muda sebagai langkah mengapresiasi idola mereka.
 
"Semoga ini memberikan semangat untuk terus bekerja dan memberikan inspirasi anak muda untuk dukungan aspirasinya. Mudah-mudahan kontribusi bangsa negara selalu ada. Selain politik, ekonomi ada bakti dari negeri yang harus diberikan apresiasi. Artinya semua yang memberikan sesuatu buat negeri juga disebut pahlawan," tutup Putu wijaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan