Titiek Puspa menyoroti bagaimana hak cipta dan royalti seringkali belum mendapat perhatian yang layak di industri musik Indonesia.
"Hak cipta itu bukan sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk perlindungan bagi pencipta lagu. Itu kewajiban!" ujar Titiek eksklusif kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Sebagai seniman yang telah berkarya selama puluhan tahun, Titiek Puspa menegaskan bahwa royalti bukan sekadar bentuk penghargaan, tetapi merupakan hak yang wajib diperoleh oleh para pencipta lagu.
"Kalau itu, itu kewajiban. Kewajiban harus ada. Karena tahu nggak, terutama untuk musik itu cuma efek berapa sedang penyanyinya bisa dapat peliharaan sedang pemindahnya," katanya dengan tegas.
baca juga: |
Menurutnya, tanpa pencipta lagu, seorang penyanyi tidak akan memiliki lagu untuk dibawakan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sistem royalti yang adil agar para pencipta lagu dapat terus berkarya dan mendapatkan manfaat dari karyanya sendiri.
"Tanpa penyanyinya, penyanyi mau nyanyi apa?" ujarnya.
Menurut penyanyi berumur 87 tahun ini, kesadaran akan pentingnya hak cipta dan royalti sudah mulai meningkat.
"Sekarang sih sudah mulai. Ya, sudah mulai. Lumayan, walaupun belum 100 persen," ungkapnya.
Meskipun begitu, ia berharap sistem royalti di Indonesia bisa terus berkembang sehingga para pencipta lagu bisa mendapatkan hak mereka sepenuhnya.
"Tapi artinya pasti harus diusahakan banget supaya apa yang kita nikmati itu bisa... kalau bukan biaya keturunannya, bisa mendapatkan hasil yang baik," tambahnya.
Titiek Puspa Sakit
Titiek Puspa saat ini sedang sakit. Mia selaku manajer Titiek Puspa menyebut pelantun lagu "Kupu-Kupu Malam" itu tidak menderita penyakit stroke.Kabar Titiek Puspa sakit stroke pertama kali diungkapkan pengamat musik Stanley Tulung di unggahan Instagramnya. Namun, Mia mengatakan bahwa Titiek Puspa hanya kelelahan.
"Enggak, enggak stroke. Maksudnya kemarin dia kecapekan. Nah ini aku biar nggak salah, aku mastiin dulu gitu, aku ngobrol dulu biar enggak kesalahan, nanti aku kabarin," kata Mia, Kamis (27/3/2025).
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News