Album penuh yang dirilis pada 4 Juli 2025 ini bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan catatan perjalanan panjang Adrian yang terinspirasi dari perjumpaan kembali menyambangi kawan-kawan lamanya, eksperimen bunyi yang tak biasa, hingga refleksi batin yang membawanya pada titik pencerahan.
Album Jalan Keluar ini diproduseri oleh Reza Hilmawan, vokalis kuartet punk rock Torpedoest, yang dipercaya mantan bassis Efek Rumah Kaca itu untuk mengawal seluruh proses produksi hingga mixing dan mastering. Sahabatnya, Indriatma Sitorus alias Torus, juga turut berperan penting dalam menemukan tajuk Jalan Keluar.
"Gua ketemu Reza dan Torus di tahun 2021 untuk mulai rekaman. Dua tahun setelahnya, Torus mulai kepikiran 'kayaknya album ini dinamain Jalan Keluar'. Dia berpikir bahwa kalimat dan tutur lirik-liriknya harus sederhana di album ini," ungkap Adrian Yunan saat wawancara eksklusif bersama Medcom.id di Kios Ojo Keos, Jakarta Selatan pada beberapa waktu lalu.
"Ketika lagunya udah mulai dikurasi, gua kepikiran bahwa ini tema besarnya tuh semacam perjalanan gua yang mulai keluar lagi pasca album Sintas. Di perjalanan itu gua ngumpulin beberapa hal yang nempel di kepala dan akhirnya bisa jadi materi-materi lagu," lanjutnya.
Kolaborasi dengan Reza berlangsung organik. Adrian justru melihat latar belakang Reza yang belum banyak merilis album sebagai peluang untuk bereksperimen.
baca juga:
|
"Sebenarnya, soal musik tek-toknya lebih banyak sama Reza. Gua memilih Reza sebenernya karena dia belum banyak merilis album, jadi gue merasa dia juga dalam tahap belajar dan pengayaan referensi. Jadi gua justru merasa bisa lebih lentur buat brainstorming garis besar lagunya mau kemana," kata Adrian Yunan.
Eksperimen Bunyi dan Kolaborasi
Jalan Keluar semakin berwarna berkat keterbukaan Adrian pada sentuhan para kolaborator. Alih-alih menjadi proyek solo yang eksklusif, album ini justru menjadi ruang bersama di mana banyak musisi ikut memberi warna, memperkaya narasi, dan membuka dimensi baru di tiap lagu.Di album ini Adrian berhasil menggandeng banyak nama musisi berbakat Tanah Air hingga rekan terdekatnya. Mulai dari format featuring bersama Jason Ranti, Cholil Mahmud, Reda Gaudiamo, Anda Perdana, Tetangga Pak Gesang, Nanin Wardhani (NonaRia), Harlan Boer, Indriatma Sitorus. Hingga sederet kolaborator yang menyumbangkan warna lewat instrumen dan vokal mereka, seperti Jinan Lakeisha, Arrivson, Reza Hilmawan dan sejumlah kolaborator berbakat lain.
Di antara delapan nomor, lagu pembuka berjudul “Ular Tangga” menjadi salah satu trek paling eksperimental. Adrian memanfaatkan bunyi-bunyian dari software Ableton untuk menciptakan atmosfer unik yang menyerupai musik dalam game.
“Pas bikin 'Ular Tangga', gue kebayang lagunya harus banyak bunyi-bunyian. Gue pengen nuansanya kayak musik game, walaupun tetap ada nyanyiannya. Jadi semacam di tengah-tengah,” kata Adrian.
Torus pun sempat menceritakan awal mula ajakan Adrian Yunan yang memintanya untuk mengisi bagian dalam "Ular Tangga" yang kini menjadi track pembuka dari album Jalan Keluar.
"Berawal pertemuan dengan Mas Adrian di tahun 2022, gua menceritakan hal yang sedang gua gandrungi yaitu sotfware Ableton dan sedang bergeliat bunyi-bunyian dari India. Terus selang beberapa bulan Mas Adrian rupanya ajak gua ngisi di salah satu lagunya," ungkap Torus.
Menariknya, Torus menerangkan justru dirinya tidak memahami mengenai ketukan dan tempo musik.
"Yang paling parah tuh sebenernya gua tidak mengerti tentang ketukan musik. Jadi gue mempelajari dan akhirnya bertanya ketukannya di berapa. Terus yaudah Mas Adrian kasih kisi-kisi bahwa sebenernya nggak harus ada bunyi-bunyi India nya, tapi permainan ular tangga itu dari India sebenarnya," tutur Torus.
Meski begitu, awalnya Torus mengakui bahwa dirinya bukanlah orang yang paham teori musik secara teknis. Namun, Torus akhirnya memutuskan untuk mencoba setelah kembali diyakinkan oleh Adrian Yunan.
"Gua ngisi totalnya ada sekitar 13 layer sama drum. Itu isinya ada string ada, synth, dan beberapa bebunyian modulasi. Gua akhirnya baru bisa menyetor itu 3 bulan, itupun masih salah karena ketukannya gua salah bikin, harusnya 4/4 ternyata itu 3/4," ungkapnya sambil tertawa.
Dari Perjalanan Fisik ke Batin
Lebih jauh, Adrian menegaskan bahwa Jalan Keluar bukan hanya menggambarkan langkah fisiknya kembali bertemu dengan teman-teman terdekatnya, tetapi juga semacam refleksi batin yang dialaminya sepanjang proses tersebut.
“Awalnya gue menganggap perjalanan ini sekadar perjalanan keluar. Tapi dalam proses itu, kadang-kadang gue merasa mengalami pencerahan. Itu gue anggap sebagai perjalanan batin. Jadi delapan lagu di album ini ada yang menggambarkan perjalanan fisik, ada juga perjalanan batin. Dua-duanya itu sebenarnya nyambung," ungkap Adrian Yunan.
Dengan album Jalan Keluar, Adrian Yunan tidak hanya menghadirkan karya musik baru, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang perjalanan, pertemuan, dan makna keberlanjutan. Album ini seolah menjadi bukti bahwa proses kreatif tak pernah berhenti, melainkan terus tumbuh bersama pengalaman hidup.
Seperti dirinya yang kembali menyambangi kawan lama untuk menemukan pijakan baru, Jalan Keluar pun seolah menjadi undangan bagi pendengarnya untuk ikut menelusuri jalan yang sama: mencari arah, menyusun ulang makna, dan pada akhirnya menemukan cahaya di balik perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id