Pagelaran Budaya SASAMBO NTB (Foto: instagram)
Pagelaran Budaya SASAMBO NTB (Foto: instagram)

Merayakan Seni dan Musik Tradisional di Pagelaran Budaya SASAMBO NTB

Elang Riki Yanuar • 17 Desember 2025 23:09
Jakarta: Suasana Anjungan Nusa Tenggara Barat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, tampak semarak saat Pagelaran Budaya SASAMBO NTB digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini menjadi ajang perayaan kebudayaan sekaligus pengingat akan kekayaan tradisi yang tumbuh dan diwariskan secara turun-temurun di wilayah tersebut.
 
Pagelaran budaya ini menghadirkan semangat kebersamaan yang merepresentasikan tiga entitas utama masyarakat NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo. Ketiganya dirangkai dalam satu pertunjukan yang menampilkan ragam seni tradisional dari berbagai daerah, mulai dari Lombok, Sumbawa, hingga Bima dan Dompu.
 
Sejak awal pertunjukan, penonton disuguhi dentuman khas Gendang Beleq dari Lombok yang membangkitkan semangat. Dilanjutkan dengan Ngumang dari Sumbawa dan Gentoa dari Bima, panggung seolah menjadi cerminan keberagaman bunyi, gerak, dan ekspresi budaya yang hidup di NTB.

Tarian tradisional juga menjadi daya tarik utama dalam acara ini. Tari Wura Bongi Monca dari Bima dan Dompu tampil memukau dengan gerakan yang sarat makna. Penampilan tersebut kemudian disusul oleh Tari Dadara Boto dari Sumbawa, Tari Oncer dari Lombok, serta Tari Rimpu dari Bima yang menggambarkan identitas perempuan dan nilai kesopanan masyarakat setempat.
Tidak hanya seni tari dan musik, pagelaran ini juga menyuguhkan drama rakyat legendaris Cupak dan Garantang. Cerita yang berasal dari Lombok tersebut ditampilkan secara teatrikal dan berhasil menyita perhatian penonton dari berbagai kalangan.
 
Sutradara sekaligus pengarah pertunjukan, Saad Bima, menjelaskan bahwa konsep acara dirancang sebagai ruang temu lintas budaya yang sarat makna. Menurutnya, pagelaran ini tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga sarana refleksi perjalanan panjang Provinsi NTB.
 
“Pagelaran Budaya SASAMBO NTB kami rancang sebagai wujud syukur atas perjalanan 67 tahun Provinsi NTB. Setiap karya yang ditampilkan merepresentasikan nilai, karakter, dan filosofi budaya dari Lombok, Sumbawa, Bima, dan Dompu dalam satu harmoni,” ujar Saad Bima.
 
Ia menambahkan bahwa penyatuan berbagai unsur seni dalam satu panggung mengandung pesan simbolik tentang persatuan. Bagi Saad, keberagaman yang ada di NTB justru menjadi kekuatan yang perlu terus dirawat.
 
Merayakan Seni dan Musik Tradisional di Pagelaran Budaya SASAMBO NTB
 
“SASAMBO bukan hanya istilah, tetapi semangat hidup masyarakat NTB. Melalui musik, tari, dan drama rakyat, kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan justru melahirkan kekuatan dan keindahan,” tambahnya.
 
Pemilihan drama Cupak dan Garantang juga memiliki alasan tersendiri. Saad Bima menilai cerita rakyat tersebut masih relevan dengan kehidupan masa kini dan memiliki pesan moral yang kuat. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kebanggaan masyarakat NTB sekaligus memperkenalkan kekayaan budayanya di tingkat nasional.
 
“Cerita Cupak dan Garantang mengajarkan tentang kejujuran, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai ini penting untuk terus diwariskan, terutama kepada generasi muda,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan