Saat calon Presiden AS ini naik podium dalam reli menentang kesepakatan Iran pada Rabu (9/9/2015), lagu lawas dari REM It's the End of the World as We Know It (And I Feel Fine) pun mengalun dari sound system.
Menanggapi beberapa pertanyaan pengguna Twitter tentang penggunaan lagu REM dalam kampanye Trump, bassist REM, Mike Mills menjawab dengan mencuit, "Hentikan dan berhenti."
Mills kemudian men-tweet pernyataan resmi dari REM, "Kami tidak mengizinkan atau membenarkan penggunaan musik kami di acara politik ini, dan berharap agar sang kandidat presiden segera menghentikannya."
"Media dan pemilih Amerika harus fokus pada gambaran yang lebih besar, dan tidak membiarkan politisi yang 'sok' ini untuk mengalihkan perhatian kita dari masalah yang paling mendesak dari kampanye presiden saat ini."
Peristiwa yang sama juga terjadi Juni lalu saat Neil Young mengatakan bahwa raksasa real estate ini "tidak berwenang" untuk menggunakan lagunya, Rockin' in the Free World, dalam kampanye presiden. Baca: Neil Young Protes Donald Trump Gunakan Lagunya dalam Kampanye Presiden.
Trump bukan satu-satunya tokoh politik yang dikecam atas musik yang mereka gunakan dalam kampanye. Pada hari Selasa (8/9/2015), grup rock Survivor mengatakan tidak memberikan izin untuk lagu mereka "Eye of the Tiger" untuk digunakan pada acara yang dihadiri pejabat dari Kentucky, Kim Davis dan calon presiden Mike Huckabee.
Melihat fenomena ini, tampaknya para politisi harus mengupah musisi yang bersedia menulis lagu baru untuk kepentingan mereka, bukan lagu lama yang telah populer dan memang tidak dimaksudkan untuk kepentingan politik. (billboard)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
