Bagi Mahes, mimpi terbesarnya untuk SLR bukan soal panggung megah atau ketenaran sesaat. Ia ingin band ini bertahan hingga mereka tua.
“Mimpi gua, band ini sampai salah satu dari kita meninggal karena menua,” ujar sang vokalis kepada Medcom.
Sementara itu, Bumbum memiliki harapan agar musik SLR bisa diterima lebih luas. Menurutnya, penerimaan lintas generasi dan latar belakang menjadi pencapaian penting bagi band yang lahir dari pertemanan ini.
“Mimpinya diterima di semua kalangan. Kalangan usia,” ujar Bumbum.
Di sisi lain, Jalil melihat masa depan SLR dengan optimisme. Ia berharap band ini bisa berkembang dan menjangkau lebih banyak pendengar.
“Mimpinya untuk SLR semoga makin bisa meledak,” kata Jalil, sejalan dengan judul album mereka.
Selain mimpi jangka panjang, ketiganya juga punya resolusi pribadi. Mahes ingin lebih menjaga fisik, Bumbum bertekad lebih disiplin dalam bermain musik, sementara Jalil berharap bisa menulis lebih banyak lagu ke depan.
Meski masih berstatus pelajar SMA, mimpi-mimpi tersebut menunjukkan bahwa SLR tidak sekedar bermain musik untuk bersenang-senang. Di balik candaan dan lagu-lagu absurd, tersimpan komitmen untuk tumbuh bersama dan menjaga band ini tetap hidup dalam waktu yang panjang.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News