"Come & Go" ditulis Deva dari refleksi atas kehidupan, bagaimana menjalani apa yang terjadi dengan penuh kerelaan dan tanpa ketakutan akan masa depan.
"Lagi mencoba merelakan masa lalu, dan nggak mau terlalu merisaukan masa depan. Soalnya semua paralel. Rengkuh saja perasaan sekarang. Sedih senang ya sama aja. Bakal hilang atau berujung netral lagi kok,” jelas Deva dalam keterangan pers.
Dari segi aransemen, lagu folk ini didominasi instrumen piano. Terdengar syahdu, namun tidak mendayu-dayu.
Awalnya, Deva mengaransemen "Come & Go" dengan instrumen utama guitarlele. Namun versi demo dengan guitarlele itu dirombak, dan diganti dengan piano.
Karena situasi pandemi yang tidak mendukung pertemuan keduanya, Ista, panggilan akrab Christabel Annora, merekam lagu ini dari domisilinya di Malang, Jawa Timur.
“Deva itu sudah tahu yang dimau seperti apa, jadi aku sendiri juga enggak bingung meskipun belum pernah ketemu. Karena sudah clear arahnya lagunya mau ke mana,” kata Ista.
Meski tidak terlibat langsung dalam proses penulisan lagu, Ista mengaku dapat merasakan nuansa yang ingin disampaikan Deva. Karena itu, dia tidak merasakan kesulitan berarti ketika menyanyikannya.
“Sebelum dikirimin liriknya, dari awal udah kerasa langsung kalau mood-nya lagi reminiscing. Pemilihan nada-nya longing banget, cuma bedanya ini bukan sedih, tapi 'legowo,'" tukas Ista.
Dalam proses penggarapan single ini, Deva melibatkan Dennis Ferdinand sebagai produser. Untuk urusan mixing dan mastering, Deva mempercayakan debut solonya ini kepada Dimas Martokoesomo.
Sayangnya, Deva sendiri belum tahu apakah proyek solonya ini akan diteruskan atau tidak, setelah perilisan "Come & Go".
“Lagu sih banyak, tapi belum ada rencana tertentu, yang terpenting sih kali ini saya mau ngeluarin sesuatu yang personal dulu. Makanya semua yang bantuin kali dari mulai yang pertama mendengar demo dari, ngerjain artwork, sampai photoshoot secara personal setidaknya sudah cukup mengenal saya,” tutup Deva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News