Jerinx (Foto: Instagram)
Jerinx (Foto: Instagram)

Bali Diterjang Banjir, Prediksi Jerinx SID 11 Tahun Lalu Terbukti

Rafi Alvirtyantoro • 12 September 2025 22:16
Jakarta: Pernyataan musisi I Gede Ari Astina, atau yang dikenal dengan nama Jerinx, pada tahun 2014 kembali menjadi sorotan. 
 
Kala itu, drummer band Superman Is Dead ini sempat menyampaikan kekhawatirannya mengenai pembangunan yang tak terkendali di Bali. Prediksi ini terbukti benar setelah 11 tahun berlalu, saat Bali dilanda banjir besar.
 
Dalam program Mata Najwa di Metro TV, Jerinx secara terang-terangan mengkritik pembangunan yang dianggap "ngawur" di wilayah Bali Selatan.

Jerinx mencontohkan beberapa pelanggaran yang sudah terjadi, seperti pembangunan di area yang seharusnya menjadi kawasan konservasi dan penciptaan pulau buatan.
 
"Di mana seharusnya tidak boleh dibangun bangunan, di sana dibangun. Terus, di mana seharusnya merupakan daerah konservasi, itu tiba-tiba diuruk, dibikinkan pulau baru. Di mana seharusnya tidak boleh ada hotel, ternyata ada hotel," jelas Jerinx.
 
baca juga: Kondisi Terkini Vila Patricia Gouw di Bali Usai Kebanjiran

 
Ia menekankan bahwa perjuangannya bersama teman-teman bukan berarti anti-pembangunan, melainkan agar pembangunan bisa dilakukan secara bijak dan berkelanjutan.
 
"Kami hanya mencoba meredam pembangunan yang hanya didasari atas hitung-hitungan nominal semata, tanpa memikirkan jangka panjang kedepannya untuk masyarakat luas," tegasnya.
 
Menurutnya, isu lingkungan ini sangat krusial dan harus diperjuangkan bersama. Ia meyakini bahwa rusaknya alam akan berdampak langsung pada keseimbangan sosial.
 
"Karena ketika alam sudah rusak, itu otomatis keseimbangan sosial itu hilang," ucap Jerinx. 
 
Ia bahkan membandingkan kondisi Bali Selatan saat itu yang semakin jauh dari kata nyaman dan mulai menyerupai Jakarta.
 
"Sekarang, sumpah, mendekati Jakarta. Macetnya, masalah eksodusnya benar-benar di luar kontrol," ujar Jerinx.
 
11 tahun setelah peringatan itu dilontarkan, Bali mengalami bencana banjir besar. Curah hujan ekstrem yang dipicu oleh gelombang Rossby menyebabkan Denpasar, Gianyar, dan Jembrana terendam banjir.
 
baca juga: 
 

 
Bencana itu tidak hanya merusak bangunan dan menghanyutkan kendaraan, tetapi juga menelan 16 korban jiwa, dengan 2 orang lainnya masih hilang per 12 September 2025.
 
Banjir parah ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Jerinx satu dekade lalu bukanlah omong kosong, melainkan sebuah ramalan yang kini menjadi kenyataan. Pembangunan masif tanpa pertimbangan jangka panjang akhirnya memicu kerusakan alam yang berujung pada bencana.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan