Salah satu "warisan" ikonik dari album ini adalah lagu Mari Bercinta. Meski tak sepopuler hit Seberapa Pantas atau Pria Kesepian yang berasal dari album sama, Mari Bercinta merupakan sedikit lagu Sheila yang ditulis oleh mantan drummer mereka, Anton Widiastanto.
Dalam wawancara pada 2018, Anton menceritakan proses di balik lahirnya lagu Mari Bercinta. Lagu itu disebutnya terinspirasi dari peristiwa perang Irak, yang dilihatnya di televisi.
"Lagu Mari Bercinta itu ditulis di Brunei, kami lagi main di sana diundang di kerajaan. Aku dulu sekamar sama Eross. Dulu dia habis beli gitar Taylor akustik, terus aku pinjam gitarnya. Dulu sedang ramai berita perang Irak, Desert Storm 2. Sewaktu aku lagi melamun di toilet berpikir seandainya semua manusia saling mencintai, tidak ada perang. setelah pulang sampai rumah aku selesaikan lagu itu (Mari Bercinta)," kata Anton.
"Dari lirik, lagu itu (Mari Bercinta) juga soal relationship, juga makna soal keserakahan, memperebutkan wilayah dalam perang. Dulu sempat bingung bikin judulnya, tapi pak Jan setuju (dengan judul Mari Bercinta yang dianggap catchy)," sambung Anton.
Hal lain yang menarik dari album ini adalah sampul album yang menampilkan lukisan karya perupa kelahiran Sumatera Barat, Rudi Mantofani. Hal ini belum pernah dilakukan Sheila pada dua album sebelumnya, menjadikan karya lukis sebagai sampul album.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id