Dalam cuplikan video yang diambil dari konser mereka pada tahun 2023 dan 2024, para anggota KNEECAP terdengar melontarkan pernyataan yang dianggap mendukung kelompok teroris yang dilarang di Inggris, seperti Hamas dan Hezbollah.
Tak hanya itu, mereka juga diduga menyerukan kekerasan terhadap anggota parlemen Inggris. Salah satu pernyataan paling kontroversial yang terdengar dalam video tersebut berbunyi, "The only good Tory is a dead Tory. Kill your local MP." ("Satu-satunya Tory yang baik adalah Tory yang sudah mati. Bunuh anggota parlemen setempat.")
baca juga: |
Kontroversi kian memanas setelah muncul video lain dari penampilan KNEECAP pada November 2024, di mana salah satu personel mereka tampak mengibarkan bendera Hezbollah sambil menyerukan, “Maju Hamas, Maju Hizbullah.”
Pemerintah Inggris dan Perdana Menteri Irlandia Mengecam Keras
Melansir dari NME, kontroversi yang melibatkan grup hip-hop asal Irlandia ini pun mendapat kecaman serta reaksi keras dari pemerintah Inggris. Menteri Kesehatan, Kemi Badenoch dan pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer secara terbuka mengecam pernyataan-pernyataan kontroversial yang datang dari personel KNEECAP.
Badenoch bahkan menyerukan agar KNEECAP diproses secara hukum, sekaligus memastikan bahwa pendanaan publik untuk grup tersebut telah resmi diblokir. Di sisi lain, Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin, turut angkat suara, mendesak KNEECAP untuk memperjelas posisi mereka dan menegaskan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan.
Gelombang kecaman ini pun berdampak besar terhadap karier bermusik KNEECAP. Baru-baru ini KNEECAP dikeluarkan dari daftar penampil untuk festival musik TRNSMT di Glasgow, setelah Menteri Pertama Skotlandia, John Swinney, menyerukan tindakan tegas.
Tak hanya itu, KNEECAP juga harus menghadapi pembatalan visa ke Amerika Serikat serta pemutusan kontrak dengan booking agent yang sebelumnya menaungi mereka untuk mengurus penampilan Internasional.
Klarifikasi KNEECAP

Sebagai respons atas kontroversi yang tengah mencuat, pada Selasa, 29 April 2025, KNEECAP akhirnya angkat suara melalui media sosial resmi X mereka @KNEECAPCEOL.
Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa KNEECAP sama sekali tidak mendukung gerakan dari kelompok Hamas maupun Hezbollah. Mereka juga menyatakan bahwa saat ini tengah menjadi korban kampanye pencemaran nama baik dan bahkan mengaku telah menerima ancaman pembunuhan akibat polemik yang beredar.
"Mari kita tegaskan: kita tidak mendukung Hamas atau Hizbullah dan tidak pernah mendukungnya. Kita mengutuk semua serangan terhadap warga sipil, selalu. Itu tidak pernah benar. Kita tahu ini lebih dari siapa pun, mengingat sejarah bangsa kita," tulis KNEECAP.
Mo Chara cs juga membantah keras tudingan bahwa mereka berusaha menghasut kekerasan terhadap anggota parlemen atau individu mana pun. KNEECAP menegaskan bahwa cuplikan video yang beredar di media sosial telah diambil di luar konteks dan sengaja dieksploitasi untuk membangun narasi pemberitaan yang salah.
"Kami juga menolak segala anggapan bahwa kami akan berusaha menghasut kekerasan terhadap anggota parlemen atau individu mana pun. Tidak akan pernah. Cuplikan rekaman, yang sengaja diambil di luar konteks, kini dieksploitasi dan dijadikan senjata seolah-olah itu adalah ajakan untuk bertindak," lanjutnya.
Selain itu, KNEECAP juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga politikus Partai Konservatif, Sir David Amees dan potlitikus Partai Buruh Inggris dan Anggota Parlemen (MP), Jo Cox yang tewas ditikam oleh kelompok simpatisan atau terorisme.
"Kepada keluarga Amess dan Cox, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, kami tidak pernah bermaksud menyakiti Anda," ungkap pihak KNEECAP.
"Pesan Kneecap selalu tentang cinta, inklusi, dan harapan. ltulah sebabnya musik kami bergema lintas generasi, negara, kelas dan budaya serta telah mendatangkan ratusan ribu orang ke pertunjukan kami," tutup mereka.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id