Album berisi lima lagu ini menceritakan kehidupan cinta yang sejatinya akan terus berayun seperti kata Pendulum. Hidup bukan cuma berbicara hal baik, melainkan juga hal buruk, dan setiap orang memiliki kapasitas yang sama untuk bersedih maupun bersukacita dan mencinta.
Film pendek dipilih Jinan untuk menuangkan kreativitasnya dalam bermusik, sebab melalui film pendek dirinya bisa memvisualisasikan apa yang diinginkannya secara objektif. Sejak awal merilis album, Jinan juga telah memadupadankan visual dengan karya musiknya.
“Sebenarnya dari dulu banget aku nulis album aku selalu menyelesaikan video musik dengan bentuk 3D. Itu selalu penting bagi saya sejak awal hingga membuat film,” kata Jinan di Jakarta Selatan.
Melalui The Pendulum, Jinan bisa membangun makna dari setiap kata dalam lirik lagu. Meski memiliki makna sendiri terkait album ini, Jinan senang jika penikmat musik memiliki perspektif yang berbeda satu sama lain saat menonton The Pendulum.
“Saya setuju setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda saat menonton film pendek ini, tapi saya memiliki alasan memilih nama Pendulum, yakni kita memiliki kapasitas yang sama untuk merasakan hal positif maupun negatif,” ucap Jinan.
“Hidup kadang diatas kadang dibawah, tapi ketika kamu merasa sedih, merasa sangat depresi, kamu juga punya kapasitas cinta yang begitu besar,” sambung Jinan.
baca juga: Jinan Laetitia Hadirkan Kisah Tentang Kehilangan di Album The Pendulum |
Lima lagu yang terdapat dalam The Pendulum yakni "Objects of Affection," "Indulgence," "Renaissance Man," "Symbols." dan "Visions (from under the rubble)". The Pendulum ditulis oleh Jinan dan diproduseri bersama Osvaldorio.
Profil Jinan Laetitia
Jinan Laetitia merupakan musisi tanah air yang telah dikenal dunia. Jinan mendapatkan banyak pengaruh musikalnya melalui musik-musik dan para artis alternative R&B, pop, hip-hop, dan soul seperti FKA Twigs, Kehlani, Kendrick Lamar, Ashnikko, sampai BTS.
Tahun 2022 menjadi tahun kebanggaan Jinan. Ia mengeluarkan album perdananya "One" dan berhasil mendapatkan penghargaan AMI Awards untuk kategori Artis Solo Pria/Wanita R&B Kontemporer Terbaik untuk single terbarunya yang berjudul “Vanilla.”
Sementara single kolaborasinya dengan Pamungkas “Timeless” masuk dalam nominasi untuk kategori Duo/Grup/Kolaborasi R&B Kontemporer Terbaik.
Sebelumnya, Jinan telah meluncurkan beberapa single dalam format independen. Jinan banyak memproduksi sendiri lagunya, mulai dari lirik, aransemen, dan berbagai elemen produksi lainnya.
Dengan lagu berbahasa Inggris, Jinan mendapatkan banyak apresiasi dari pendengar di berbagai negara, diantaranya Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Beberapa lagu Jinan terdahulu juga mendapatkan respon positif dari pendengar, seperti “Timeless," “Forgive," dan “The One”(project MALIQ & D’Essentials) bersama Jevin Julian dan Kara Chenoa.
Musisi lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB ini juga terus bersinar melalui penampilannya di panggung internasional seperti Formula 1 Singapore dan juga membuka konser Coldplay di Singapura selama 6 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News