HYENAS (Foto: dok. HYENAS)
HYENAS (Foto: dok. HYENAS)

Band asal Pontianak HYENAS Lepas Album Perdana yang Diproduseri Pandu Fuzztoni

Agustinus Shindu Alpito • 23 Desember 2024 20:54
Jakarta: Setelah hampir satu dekade, unit alternatif rock asal Pontianak, HYENAS, akhirnya merilis album penuh perdana mereka yang diberi judul And So It Appears. Album ini menjadi penanda kembalinya mereka ke kancah musik dengan semangat baru.
 
Iterasi pertama HYENAS dimulai pada tahun 2014, namun perjalanan mereka hanya berlangsung singkat. 
 
Di tengah pergeseran tren musik, grup ini sempat menghadapi berbagai tantangan, baik secara personal maupun finansial, yang membuat mereka memutuskan untuk bubar pada tahun 2017. 

Pertautan antara tragedi personal dan ambisi yang belum terselesaikan menjadi pemantik utama kembalinya HYENAS. Dengan keyakinan bahwa "semua berhak mendapatkan kesempatan kedua," mereka pun seakan tidak ingin menyia-nyiakan momentum ini.
 
 
Baca juga: Perjalanan Emosional Bintang Indrianto di Album Ikrar Cinta

 
Band yang digawangi oleh Andika Patrya (vokal), Prasetyo Panji Anggono (gitar), Dicky Reno (bass), dan Risman (drum) ini akhirnya memutuskan untuk reuni dan kembali aktif berkarya di awal tahun 2023.
 
"Karena memang tujuan kami membentuk HYENAS adalah untuk memiliki karya sendiri," ujar bassis HYENAS, Dicky Reno dari siaran pers yang diterima Medcom.id.
 
Berbekal kesamaan visi antar personel sejak awal, proses penggarapan album perdana And So It Appears berhasil diselesaikan dalam waktu kurang lebih delapan bulan. Album ini digarap dengan serius di 411 Studios dan BabaAce Production.
 
"HYENAS ingin mencoba merasakan sendiri, seperti apa proses rekaman serta produksi," tutur Panji selaku gitaris HYENAS.
 
Hal itupun diamini oleh Andika, sang vokalis sekaligus penanggung jawab departemen lirik.
 
"Kami mencoba menikmati proses. Trial and error dan mengukuti intuisi saat berada di studio," sambung Andika.
 
Dalam album perdana mereka, HYENAS memercayakan proses mixing dan mastering kepada Pandu Fuzztoni, gitaris band Morfem sekaligus produser musik. Keputusan ini diambil untuk menghindari sindrom "mixing tidak sesuai genre" yang kerap menjadi kendala bagi banyak band.
 
Baca juga: Blake Lively Gugat Justin Baldoni Atas Dugaan Pelecehan Seksual

 

Pandu dipilih karena kemampuannya yang dikenal jeli terhadap detail serta eksplorasi sound vintage dan psychedelic yang menjadi ciri khasnya. Hal ini dirasa cocok dengan karakter musik HYENAS, menjadikan album ini memiliki kualitas audio yang autentik dan berkelas.
 
Album And So It Appears, memuat delapan track, yaitu "If You Hear Now (It’s Too Late)", "Polystyrene", "Collided", "Friction", "Glucose", "Endeavor", "Mindwar", dan "Dreamcore". 
 
Uniknya, tiga lagu dari album tersebut merupakan materi lama yang direkam ulang dengan aransemen dan sentuhan baru, memberikan warna berbeda yang mencerminkan evolusi musikalitas HYENAS.
 
Bagi sobat Medcom yang ingin mendengarkan album terbaru dari HYENAS, kalian dapat menikmatinya di berbagai platform musik digital. Ikuti juga akun Instagram HYENAS @wearhyenas untuk informasi perilisan format fisik dan berita terkait lainnya.
 
(Basuki Rachmat)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan