Konser Madonna yang masih dalam bagian dari rangkaian tur Rebel Heart itu hanya berselang satu hari dari peristiwa teror di Paris.
Meski Eropa masih dalam suasana duka dan waspada, Madonna menegaskan tidak akan menghentikan aksi panggungnya.
"Mengapa saya harus menyerah kepada mereka (teroris)?" tanya Madonna di atas panggung dengan mata berkaca-kaca.
"Mengapa saya harus membiarkan mereka untuk menghentikan saya, untuk menghentikan kita dari menikmati kebebasan?" ujar penyanyi 57 tahun itu.
Madonna berpidato di atas panggung sekitar tujuh menit.
"Sulit bagi saya untuk melalui konser ini dengan tragedi yang terjadi," imbuhnya.
Soal kenekatan menggelar konser di tengah suasana duka, diva pop itu menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan pembuktian bahwa kekuatan seni dan perdamaian tidak bisa dihentikan dengan teror.
"Mengapa saya di sini menari dan bersenang-senang saat orang menangis karena kehilangan sosok yang mereka cintai? Itu yang sebenarnya mereka ingin lakukan. Mereka ingin menghentikan kita. Mereka ingin membungkam kita. Dan kita tidak akan membiarkan mereka. Kita tidak akan membiarkan mereka! Karena ada kekuatan dalam kesatuan dan saya percaya banyak kekacauan, rasa sakit, kekerasan yang tidak masuk akal, dan terorisme di seluruh dunia, bukan hanya di Paris. Tapi lebih banyak kebaikan di dunia ini, dan kita di sini untuk membuktikan hal itu," jelas Madonna.
Setelah mengakhiri pidatonya, Madonna mengajak para penonton konser untuk mengheningkan cipta.
Sesaat kemudian, penyanyi gaek itu melanjutkan penampilan dengan menyanyikan Like a Prayer dalam format akustik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
