Menurut Paul, ketergantungannya terhadap John biasanya ketika ia sedang dalam proses pembuatan lirik. Biasanya, Paul selalu berkhayal John Lennon masih hidup lalu ia meminta pendapat soal lirik.
"Sering kali saya merujuk. Apa pendapat John tentang ini? Dia mengira itu terlalu jelek, jadi saya akan mengubahnya," ungkap pria yang kini berusia 81 tahun tersebut dilansir dari Mirror.
| Baca juga: The Beatles akan Rilis Lagu, Gunakan AI untuk Vokal John Lennon |
Kenangan membuat lirik bersama John Lennon
Paul mengungkapkan bahwa menulis liri dengan John jauh lebih mudah ketimbang sekarang, karena ada dua pikiran yang bekerja. "Interaksi itu sungguh ajaib. Anda tidak memiliki banyak elemen yang berlawanan (saat ini). Saya harus melakukannya sendiri," tegas Sir Paul.
Dia menambahkan bahwa John memiliki pengalaman yang sulit dalam hidupnya seperti ayahnya meninggalkan rumah, pamannya meninggal dan ibunya terbunuh. Hal ini membuat sosok John menjadi sangat sarkastik.
"Itu adalah salah satu hal yang menarik tentang dia. Saya ingat dia berkata kepada saya, Paul, saya khawatir tentang bagaimana orang akan mengingat saya ketika saya mati. Itu mengejutkan saya dan saya berkata; Tunggu dulu. Orang-orang akan berpikir kamu hebat," tuturnya.
John Lennon dibunuh pada 1980 saat dia baru berusia 40 tahun. Kolaborasi antara Lennon dan Paul merupakan kunci kesuksesan band The Beatles sebagai grup musik legendaris hingga saat ini.
Perpaduan ide dan karakter Paul dan John yang memiliki latar belakang berbeda mampu menghasilkan karya yang tak lekang oleh waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
