"Aku pikir Wuxia adalah seni bela diri yang berbicara kepadaku secara filosofi dan spirit,” kata Akini Jing dalam wawancara eksklusif dengan Medcom.id.
Baca juga: Wawancara Eksklusif: Akini Jing Bicara Persona Cyberpunk |
Wuxia adalah ilmu bela diri yang meliputi banyak bidang, seperti meditasi, teknik-teknik pedang, panah, dan lain-lain. Seni bela diri ini terkenal dan tersebar luas di Asia Utara sejak zaman kerajaan-kerajaan pada masa lampau.
“Menurutku juga, (Wuxia) sangat kuat dan aku paling suka karena kebenarannya dan tujuannya sangat ideal. Tidak peduli siapa Anda, itulah filosofi yang paling menyentuh dari seorang Wuxia.
Album terbaru Akini, Villain, terinspirasi dari genre Wuxia dari Tiongkok. Sifat karakter Wuxia menarik. Mereka adalah orang-orang yang mengabdi dan hidup dengan cita-cita yang sangat tinggi. Saat yang sama, mereka selalu dibatasi oleh kemanusiaan mereka sendiri, baik pahlawan maupun penjahat mendapati diri mereka gagal atau teralihkan dari tujuan mereka. Inilah esensi dari 'jianghu', sebuah kata dalam bahasa Tionghoa yang menggambarkan orang-orang yang berada di pinggiran masyarakat yang hidup dengan aturan mereka sendiri.
Akini Jing terpesona oleh ketegangan antara cita-cita dan kenyataan ini dan ingin menemukan cara untuk mengekspresikan genre yang telah berusia berabad-abad ini dengan cara yang baru.
“Hasilnya adalah kombinasi yang menarik dari instrumen tradisional Tiongkok dengan sub genre elektronik seperti techno, two-step dan deconstructed club, yang menurutku mewakili skena underground Tiongkok seperti sekarang ini," kata Akini Jing dalam keterangannya.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Reality Show dengan Variety Show |
(Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News