"One Bad Day" merupakan lagu yang merepresentasikan corak album terbaru Pam, yang terdengar berbeda dibanding rilisan-rilisan sebelumnya.
“Saat menulis ‘One Bad Day’ gue lagi struggle menulis lagu sebetulnya, karena for almost 3 years tidak menulis lagu. Terakhir gue nulis tuh waktu road trip sendirian saat pandemi nulis album Birdy. Itu terakhir bisa finish proper one song writing session gitu,” kata Pamungkas.
Baca juga: Vokalis Avenged Sevenfold Puji Andika Kangen Band |
Single ini awalnya ditulis Pam menggunakan piano dan kemudian dalam prosesnya menjadi lagu rock-alternatif. Pam juga berkesperimen menggunakan gitar Stratocaster dalam rekaman single ini dan lagu-lagu lain alam album Hardcore Romance.
Seperti judulnya, lagu ini berisi tentang hari yang buruk. Idealisme Pam dalam berkarya adalah tetap menyiratkan pesan positif. Begitu juga dalam lagu ini. Meski berbicara tentang hari yang buruk, tetap saja kesusahan itu akan berlalu juga pada akhirnya. Kira-kira itu yang disampaikan Pam.
Pam sendiri memiliki perspektif baru dalam menggarap lagu-lagu barunya. Dia telah melewati empat album, tur Asia Tenggara, dan dinamika karier sebagai musisi. Untuk itu Pam melakukan lompatan baru dengan mencoba menerapkan pikiran dirinya adalah artis baru yang membuat segalanya dari nol.
“Karena sudah di tahun ketujuh di industri, gue mikirnya ini harus reset nih. Reset dalam arti gue tahu gue gak bisa buat sesuatu hal yang sama. Karena by research banyak di Indonesia baik band atau musisi pada usia tujuh tahun either dia bubar atau betul-betul ganti semuanya.”
“In terms of keeping things going jadi gue memilih, analoginya ada satu bangunan yang sudah kokoh berdiri, gue memilih harus buat bangunan yang baru. Nggak apa-apa dari nol. Jadi, mindset-nya gue artis baru,” jelas Pam.
"One Bad Day" sudah dapat didengar melalui berbagai layanan digital streaming platform.
Baca juga: Ini Reaksi Avenged Sevenfold Dengar Lagu Dear God Versi Dangdut |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News