"Rayrocc mengalaminya secara personal; kena diskriminasi ras Asia yang membuatnya sering diincar petugas LAPD, terjebak dalam perang ganster, berkawan dengan preman ghetto, sampai hadir ke pesta-pesta underground yang menularkan perilaku berandalannya berlaku inheren," tulis keterangan pers dari Rayrocc.
Rayrocc punya gaya menulis lirik "one shot one kill", artinya dia tidak banyak memakan waktu untuk kutak-katik kata. Ini membuat lagu-lagu Rayrocc sarat unsur spontanitas.
"Buat gue bikin musik itu kayak, 'as clear as day, and sometimes as dark as night', tergantung mood saat itu. Contohnya lagu Intro, yang selesai cuma dalam waktu 10 menit," tukas Raryocc.
Di sisi lain, album mini ini juga terpengaruh kondisi mental Rayrocc yang mengalami bipolar dan ADHD.
"Banyak hal terjadi di masa itu. Masalah keluarga, dan gue lagi bangkrut total. Tapi gue segera menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari diri gue," katanya.
Dalam perspektif lain, Midnight Conscious adalah cara Rayrocc merayakan apa yang pernah dia lewati. Getir dan gelapnya hidup. Sampai pada titik, dia merangkum itu semua dan beranjak dari lorong gelap yang sempat membelenggunya.
"Gue nggak mau bicara tentang kematian. Gue mau bicara tentang kehidupan. Makanya, kalau lo sedang berada di titik terendah dalam hidup, coba dengarkan album ini. Karena kalau gue bisa melewati saat-saat terberat seperti kemarin, kalian juga pasti bisa," tutup Rayrocc.
Midnight Conscious dirilis melalui Twilo Records, dan dapat didengarkan melalui platform streaming digital mulai 23 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
