Mawar terinspirasi dari momen penantian dalam jatuh cinta. Dalam lagu ini, Dere menggambarkan bagaimana perasaan cinta sering kali diiringi kewaspadaan, layaknya keindahan bunga mawar yang tetap memiliki duri.
"Lagunya terinspirasi dari pengharapan yang secara natural muncul ke orang-orang yang datang dan pergi. Menarik bagiku bagaimana sebagian bisa jadi teman baik, sebagian hanya datang sebentar, bahkan ada yang setelah tahunan jauh, tiba-tiba bisa dekat lagi,” ucap Dere dari siaran pers diterima Medcom.id.
Lewat lirik yang puitis dan melodi yang menenangkan, Dere mengajak pendengar untuk merasakan berbagai emosi dalam perjalanan cinta.
baca juga: |
Dalam proses kreatifnya, Dere berkolaborasi dengan Mikha Angelo dalam penulisan dan aransemen lagu. Dengan ritme yang lebih santai, “Mawar” menawarkan nuansa berbeda yang membuat pendengar dapat lebih mendalami makna cinta dalam berbagai bentuknya.
Dere sendiri mengungkapkan bahwa lagu ini berangkat dari pengamatannya tentang orang-orang yang datang dan pergi dalam hidup, bagaimana mereka bisa menjadi teman baik, hadir sesaat, atau bahkan kembali setelah bertahun-tahun berpisah.
Tak hanya lagu, Dere juga merilis video musik “Mawar” yang menampilkan eksplorasi estetika unik dengan penggunaan televisi tabung. Visual yang menarik ini semakin memperkuat pesan lagu dan memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para penonton.
Kini, “Mawar” sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital, sementara video musiknya dapat dinikmati di kanal YouTube Tiga Dua Satu. Lagu ini menjadi awal dari perjalanan Dere menuju album keduanya yang penuh kejutan.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News