"Kita belum pernah bermain di wilayah ini, musiknya lebih terang, happy, beat-nya ada yang upbeat. Liriknya juga light (ringan), lebih enteng," kata Cholil, vokalis ERK di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Januari 2020.
Mini album berisikan empat nomor lagu ini juga diklaim jauh berbeda dengan notasi yang bertumpuk dan rumit.
"Komposisi musiknya berbeda dengan Sinestesia dengan gitar bertumpuk. Kalau ini minimalis banget karena budget," kata Cholil.
Pengaruh nuansa baru di album Jalan Enam Tiga, selain karena direkam saat musim panas di New York, mereka sempat terbersit untuk merilis lagu untuk anak-anak. Namun, rencana itu urung terlaksana lantaran belum ada kesempatan.
"Mungkin sebelum kita merekam ini pernah terbersit bikin lagu rekaman ceria kayak lagu anak-anak. Terus belum sempat ngerjainnya. Tapi lagunya pernah disumbangin Poppie, gua," kata Cholil.
Album Jalan Enam Tiga memuat empat nomor lagu: Normal yang Baru, Jalan Enam Tiga, Palung Mariana, dan satu lagu yang telah diperkenalkan lebih dulu Tiba-Tiba Batu. Singel Jalan Enam Tiga mencerminkan nuansa baru ERK yang sempat ingin merilis lagu untuk anak-anak.
"Model lagu Jalan Enam Tiga mood-nya lagu anak-anak cuma memang penyanyinya aja... (enggak muda). Kalau dimainkan pakai gitar bolong rasanya kayak lagu anak-anak jadi lebih happy," kata Cholil.
Jalan Enam Tiga menjadi mini album perdana Efek Rumah Kaca (ERK). Album ini mengambil tema Normal Yang Baru, tema yang diambil dari judul lagu dalam album.
"Kalau ada upaya untuk mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik berarti artinya kita sepakat akan keadaan yang berakibat keadaan tersebut lalu dianggap menjadi sebuah normal yang baru di masyarakat," kata Cholil tentang Normal Yang Baru.
Bagi ERK, Normal Yang Biasa memuat pesan relevan tentang konteks bermasyarakat kini. Pesan ini ingin menyampaikan pendengar untuk bergerak ketika melihat suatu hal tak berjalan sebagaimana harusnya daripada menggerutu tanpa aksi.
Mini album Jalan Enam Tiga sudah dapat didengarkan melalui platform music digital. Album CD dan kaset dirilis secara resmi pada Selasa, 28 Januari 2020 di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Berbarengan dengan perilisan album, Efek Rumah Kaca juga meresmikan nama pendengar setia mereka, Penerka (Penggemar Efek Rumah Kaca) melalui Konser Jalan Enam Tiga di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News