Di balik tren ini, terdapat kontribusi finansial besar dari para penggemar yang membeli merchandise, tiket konser, bahkan memasang iklan ulang tahun idola di tempat umum seperti stasiun kereta.
Menurut laporan BBC dan survei yang dilakukan oleh firma riset Jepang, rata-rata penggemar menghabiskan sekitar 250.000 yen atau sekitar Rp28 juta per tahun untuk mendukung idola mereka. Total kontribusi dari kegiatan ini diperkirakan mencapai 3,5 triliun yen (sekitar Rp393 triliun), yang setara dengan 2,1 persen dari total penjualan ritel nasional Jepang.
Kontribusi oshikatsu tidak hanya terasa di sektor hiburan. Aktivitas penggemar ini juga membuka lapangan kerja di berbagai sektor seperti produksi merchandise, penyelenggaraan acara, hingga periklanan. Banyak perusahaan kini memanfaatkan tren ini sebagai strategi pemasaran.
Baca juga: Jual Lagu-lagunya Rp3,2 Triliun, Justin Bieber Nyaris Bangkrut? |
Menariknya, dukungan penggemar tidak hanya datang dari kalangan muda. Survei dari Harumeku pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 46 persen perempuan Jepang usia 50-an aktif mendukung idola mereka secara finansial. Kelompok usia ini dinilai memiliki waktu dan dana yang lebih longgar, terutama setelah anak-anak mereka tumbuh dewasa.
Oshikatsu juga mencerminkan perubahan sosial di Jepang, terutama soal peran gender. Jika sebelumnya laki-laki sering menjadi pencari nafkah utama, kini banyak perempuan yang aktif mendukung idola laki-laki muda secara finansial.
Tidak hanya artis atau penyanyi, idola yang didukung juga bisa berupa karakter fiksi dari anime, manga, hingga grup musik. Bahkan ada pula yang mendukung objek non-manusia. Bentuk dukungannya pun beragam, mulai dari membeli barang edisi khusus hingga menyewa ruang iklan.
Dengan pendapatan masyarakat yang mulai meningkat dan antusiasme terhadap hiburan yang tinggi, pemerintah Jepang melihat oshikatsu sebagai potensi pendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Namun, sebagian pihak skeptis terhadap seberapa jauh tren ini bisa memberi dampak jangka panjang terhadap ekonomi nasional.
Meski begitu, oshikatsu tetap menjadi bukti bahwa dukungan emosional bisa bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang nyata. Di era digital saat ini, penggemar bukan hanya penonton pasif, melainkan aktor aktif yang turut mempengaruhi arah karier idola dan pergerakan industri hiburan.
Baca juga: Lukisan Maestro Indonesia Raden Saleh Muncul di Video Musik Jin BTS |
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id