"Jelas ada. Jujur tekanan itu ada,” ungkap salah satu personel The Lantis saat berbincang dengan Medcom.id.
Mereka menyebut momen paling berat justru terjadi setelah “Lampu Merah” meledak di pasaran. Saat itu, muncul kekhawatiran apakah karya selanjutnya bisa mengulang kesuksesan yang sama.
“Paling parah pressure-nya justru pas ‘Lampu Merah’, karena baru satu lagu yang viral. Waktu itu sempat mikir aduh gimana ya,” ujar mereka.
Namun, tekanan tersebut perlahan mereda ketika mereka menciptakan lagu “Bunga Maaf”, yang justru kembali viral dengan angka streaming lebih tinggi dari karya sebelumnya. The Lantis menyadari bahwa karya terbaik lahir ketika prosesnya mengalir tanpa beban.
“Pas nulis ‘Bunga Maaf’, kita enggak mikirin pressure itu. Kita mikirnya kalo emang lagu itu mau ditulis, ya lagu itu akan datang dengan sendirinya. Lebih biar tenang aja sih, jangan sampe pressure itu ganggu lagu-lagu berikutnya,” jelas mereka.
Meski mengakui adanya tekanan setelah lagu-lagu mereka viral, The Lantis menegaskan bahwa fokus utama tetap pada esensi bermusik, bukan semata angka atau popularitas.
Dengan filosofi tersebut, The Lantis berharap bisa terus berkarya secara konsisten tanpa kehilangan arah musikal yang telah menjadi ciri khas mereka sejak awal terbentuk.
"Ada pressure, tapi enggak apa-apa. Enggak semua lagu harus viral. Yang penting musiknya datang dari hati,” tutup mereka.
(Thiyya Iskandar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
