Dalam wawancara eksklusif di program Good Morning America pada Selasa (waktu AS), pelantun “Flowers” itu mengungkapkan bahwa keputusan tersebut berkaitan erat dengan kesehatan mental dan perjuangannya untuk tetap hidup sober (bebas dari alkohol dan zat adiktif).
“Aku punya kemampuan fisik dan juga kesempatan untuk tur. Tapi sayangnya, aku tidak punya keinginan untuk itu,” ujar Miley (32). “Tidak ada infrastruktur yang benar-benar mendukung para musisi yang tampil terus-menerus. Lihat saja sosok seperti Prince, dia hidup dalam intensitas luar biasa di jalan, dan kini dia sudah tiada. Menjaga gaya hidup sober selama tur itu sangat sulit, padahal itu bagian penting dari kestabilan hidupku.”
Baca juga: Riders Tergila Musisi Indonesia: Ada yang Minta Kucing Fluffy |
Miley juga menyinggung soal tekanan mental yang datang saat tampil di depan ribuan orang setiap malam. “Saat kamu di panggung, ribuan orang berteriak dan kamu merasakan ledakan dopamin. Tapi setelah pertunjukan usai, kamu jatuh. Kamu mulai merasa bahwa dicintai oleh satu orang saja tidak cukup. Harus 10 ribu, bahkan 80 ribu orang yang mengagumimu,” ungkapnya.
Selain itu, mantan bintang Disney ini juga membahas soal perawatan suaranya yang kini dianggap sebagai aset penting. Miley diketahui pernah mengalami masalah pada pita suara di masa lalu.
“Aku memang selalu terdengar seperti ini, tapi suaraku menua dan berubah seiring waktu,” jelasnya. “Tekstur suaraku cukup unik, dan aku kini lebih peka dalam merawat dan melatihnya dengan benar, memberi batasan yang sehat. Aku sadar bahwa suaraku adalah sesuatu yang sakral, baik bagi diriku sendiri maupun pekerjaanku.”
Miley Cyrus terakhir kali melakukan tur besar lewat The Bangerz Tour pada 2014 silam. Album studio kesembilannya bertajuk Something Beautiful telah resmi dirilis dan kini tersedia di berbagai platform musik digital.
Baca juga: Asmara Abigail Jadi Juri Locarno Film Festival |
(Adinda Vinka Annisa Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News