“Pertama, kita membutuhkan apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah Singapura dan Australia, yaitu mendatangkan Taylor Swift,” kata Sandiaga Uno dalam kanal YouTube Bloomberg Television pada Selasa, 20 Februari.
“Kita membutuhkan Swiftonomics dalam pariwisata Indonesia,” imbuhnya.
Melansir Los Angeles Times, Swiftonomics adalah istilah dari tur Taylor Swift di Amerika Serikat yang terdiri dari 52 konser yang merupakan permintaan pasca-COVID.
Baca juga: Alasan Taylor Swift Hanya Konser di Singapura |
Penggemar bintang pop itu, Swifties menyebut bukanlah keinginan orang Amerika pada umumnya, melainkan mereka menangkap momen terkini dalam perekonomian pascapandemi. Dengan kata lain, Swiftonomics ini dapat meningkatkan kembali perekonomian sebuah negara.
Sandi yakin dengan dana yang dimiliki, Indonesia mampu menghadirkan event besar. Tidak hanya event musik, tetapi juga kebudayaan.
“Saya percaya dengan dana pariwisata Indonesia, semoga dana pariwisata mampu menawar event-event yang baik di tahun yang akan datang,” ucap Sandi.
“Tidak hanya musik, tapi juga event olahraga. Kita perlu mengadakan event kebudayaan yang baik di Indonesia untuk menarik wisatawan berkualitas ke Indonesia, tinggal lebih lama, dan berdampak pada pengeluaran dolar yang lebih besar terhadap perekonomian lokal,” lanjutnya.
Sandi pun optimis negara Indonesia menuju green tourism yang fokus pada kualitas dan keberlanjutan.
“Oleh karena itu, saya sangat optimis dengan transformasi kita menuju green tourism yang fokus pada kualitas dan keberlanjutan akan mampu menjadi lebih baik dalam beberapa tahun ke depan,” ungkapnya.
Baca juga: Taylor Swift Donasi untuk Keluarga Korban Penembakan di Parade Super Bowl |
(Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id