Masih diadakan di Thailand, Chuang Asia Season 2 bertujuan membentuk boy grup baru yang akan diorbitkan ke pasar musik dunia. Medcom.id pun mendapatkan undangan eksklusif melihat dari dekat proses syuting kompetisi ini.
Produksi survival show ini yang diselenggarakan di Iconsiam yang merupakan salah satu mal terbesar di Bangkok, Thailand. Puluhan penonton sudah mengantre sejak siang sebelum syuting dimulai.
baca juga: |
Tak mau kalah heboh, para penonton hadir dengan kostum terbaik mereka. Sebelum masuk ke dalam stage, penonton diberi remote yang nantinya akan mereka gunakan untuk memberikan vote kepada trainee pilihan mereka.
Begitu masuk ke dalam studio, terdapat sebuah bilik yang digunakan untuk penerjemah. Sebagai kompetisi internasional, Chuang Asia memang menghadirkan para trainee dari sejumlah negara seperti China, Thailand, Jepang, Malaysia, Singapura hingga Indonesia. Hal itulah yang membuat acara ini hadir dengan bahasa Inggris, China hingga Thailand.

Panggung Chuang Asia S2 terbilang megah. Layar LED raksasa dengan warna latar biru mengelilingi panggung yang sedikit melingkar. Para mentor duduk di seberang panggung yang disekat oleh penonton.
Mentor musim ini menghadirkan The 8 dari grup K-pop SEVENTEEN, Bambam dari grup GOT7, Tia Ray yang merupakan musisi dan penulis lagu asal Taiwan dan Yaya Urassaya, aktris dari Thailand. Artis Taiwan Ariel Lin hingga Lisa Blackpink juga turut menjadi mentor tamu di musim kedua ini.
Di musim kedua, ada 60 trainee dari sejumlah negara, termasuk dari Indonesia yakni, Bianura dan Ryan Winter. Saat Medcom melihat proses syuting untuk episode ke-7 dan 8, Ryan Winter sudah tereliminiasi sehingga trainee Indonesia menyisakan Bianura.
"Iya sedih banget Ryan sudah tidak. Tapi aku siap membuktikan kalau trainee Indonesia juga bisa melangkah jauh di ajang ini," kata Bianura saat berbincang dengan Medcom.
Setiap trainee tergabung dalam grup yang siap memukau para mentor dan voter. Mereka menyajikan aksi terbaik dalam bentuk tarian dan nyanyian.

Proses syuting untuk dua episode bisa memakan waktu hingga delapan jam. Tak heran, para trainee dituntut memiliki stamina dan kekuatan fisik yang prima. Termasuk para mentor yang harus mengomentari penampilan para trainee.
Selesai syuting, para trainee masih harus menempuh perjalanan ke tempat mereka latihan dan asrama selama sekitar satu jam. Bisa dibayangkan, betapa lelahnya perjuangan mereka sebelum akhirnya benar-benar menjadi idola di industri musik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News