Dengan menggabungkan elemen-elemen budaya lokal seperti dangdut dalam remix berenergi khas Electronic Dance Music (EDM), musik ini tidak hanya menghibur tetapi juga menciptakan identitas baru yang relevan dengan semangat zaman.
Kehadiran musik ini di TikTok dan platform lainnya juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi ruang kolaborasi kreatif, mempertemukan musik dengan tren, tantangan tarian, dan bentuk konten lainnya yang memperkuat ikatan emosional di antara para pengguna.
Apa yang membuat musik jedag-jedug ini jadi favorit generasi muda? Apakah karena beat-nya yang menghentak, viralitas di TikTok, atau daya tarik emosionalnya? Simak pembahasannya berikut ini ya!
Baca juga: Jessica Wongso Main TikTok, Netizen Salfok Sama Captionya: Vibenya Era 2010an |
Karakteristik Musik Jedag-Jedug
Sebagai bagian dari genre Electronic Dance Music (EDM), musik jedag-jedug dikenal dengan beat dan dentuman bass yang kuat. Suara yang energik ini menciptakan suasana yang menggugah semangat, membuatnya cocok untuk berbagai aktivitas seperti menari atau bersenang-senang.Selain itu, banyak lagu populer yang diolah ulang menjadi versi jedag-jedug, menjadikannya segar dan menarik perhatian pendengar baru. Lagu-lagu lama pun kembali viral dalam balutan remix yang unik dan dinamis.
Peran Media Sosial dalam Populernya Musik Jedag-Jedug
Platform seperti TikTok menjadi katalis utama dalam mempopulerkan musik ini. Video kreator konten seringkali menggunakan lagu jedag-jedug sebagai latar musik untuk video mereka. Salah satu contohnya adalah video viral dari seorang cheerleader yang menggunakan remix lagu jedag-jedug dan menarik jutaan penonton.Kreativitas pengguna juga memainkan peran penting. Musik ini sering menjadi bagian dari tantangan tarian (dance challenge) atau konten hiburan, yang mendorong komunitas online untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman melalui tren yang sama.
Baca juga: Mbah Melan yang Inspiratif, Mengajar Matematika via TikTok di Usia 78 Tahun |
Daya Tarik dan Keterhubungan Emosional
Musik jedag-jedug sering dianggap adiktif oleh pendengarnya. Irama yang menghentak dan ritme yang konsisten menciptakan pengalaman emosional yang menyenangkan, membuat banyak orang ingin terus mendengarkannya.Di sisi lain, musik ini juga mencerminkan budaya pop Indonesia dengan menyisipkan elemen dari genre lokal seperti dangdut, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Kombinasi antara karakteristik musik yang energik, dukungan dari media sosial, dan keterhubungan emosional membuat musik jedag-jedug menjadi salah satu fenomena yang tak terpisahkan dari generasi muda Indonesia.
Popularitasnya diperkirakan akan terus bertahan, seiring kreativitas penggunanya yang terus berkembang di berbagai platform digital. (Angel Rinella)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id