Medcom.id mendapat kesempatan untuk mewawancarai Randy Blythe melalui sambungan video, pada Rabu, 16 September 2020. Dalam momen ini, kami meminta pandangan Randy terkait masa depan Lamb of God tanpa Adler.
.jpg)
(Tangkapan layar Randy Blythe saat wawancara dengan Medcom.id)
"Sebenarnya akan berjalan dengan baik-baik saja. Kami membuat rekaman baru dan sepertinya semua orang juga suka. Jadi, kami baik-baik saja dan hasil rekamannaya juga baik-baik saja," kata Randy.
"Tentu ada perbedaan dengan album sebelumnya (ketika Chris masih ada), saat kami punya anggota lain yang masuk ke dalam band, akan ada situasi yang berbeda, kepribadian yang berbeda, talenta yang berbeda. Chris memiliki talenta dengan caranya sendiri, dan yang lainnnya juga begitu, jadi kami baik-baik saja. Ini beda tapi baik-baik saja," lanjutnya meyakinkan.
Lamb of God sendiri pada tahun ini merilis album ke-sepuluh mereka yang bertajuk Self-Titled. Album ini sekaligus jadi pembuktian apa yang dikatakan Randy di atas, bahwa mereka terus berjalan meski tanpa Adler.
Adler hengkang pada Juli 2019. Kemudian pada Oktober 2019, dia membuat pernyataan melalui media sosial Facebook terkait keputusannya itu.
"Kami menemukan cinta di sini, tetapi pada saatnya itu membawa hal-hal yang tak dapat dipulihkan. Saya tidak meninggalkan mimpi saya. Saya tidak membuat keputusan untuk meninggalkan hidup saya (sebagai musisi). Sejujurnya, saya tidak ingin melukis dengan angka. Saya berharap para saudara saya mendapat hal terbaik dalam usaha mereka. Itulah yang sebenar-benarnya. Saya mendapat anugerah dan harapan, untuk bisa berbagi hal ini," tulis Adler.
Adler juga membantah keputusannya hengkang terkait kecelakaan yang dia alami di Thailand pada 2017. Dia mengaku cedera yang dialaminya sudah sembuh pada 2018.
Adler bukan drummer sembarangan. Pengalamannya di dunia metal sangat berlimpah sekaligus terhormat. Dia pernah tergabung bersama Megadeth dalam menggarap album Dystopia (2016) yang membawanya pada piala Grammy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News