Mustaine dan kawan-kawan naik panggung sekitar pukul 23:30. Puluhan ribu penonton sudah bersiap di hadapan Sonic Stage, sekitar satu jam sebelum Megadeth tampil. Mereka membuka aksi dengan lagu Hangar 18, repertoar lama dari album Rust in Peace (1990).
Tanah Ecopark terasa bergetar ketika penonton berjingkrak, bereaksi atas mulainya penampilan Megadeth.
Seperti konser metal pada umumnya, minim interaksi antara penampil dan penonton. Semua tampak larut dalam musik. Raungan rythm Mustaine memang mujarab untuk menyihir pendengarnya menganggukan kepala, atau bergerak liar dalam lingkar moshpit.
(Baca juga: Kabar Terbaru Seputar Kehadiran Megadeth di Hammersonic 2017)
Penampilan Megadeth bisa dibilang sempurna. Tata suara terdengar maksimal. Detail permainan gitar Mustaine terdengar jelas, juga bagaimana bass dan drum rapi mengawal lagu demi lagu.
Pagi sebelum Hammersonic dimulai, Metrotvnews.com sempat menghubungi Wendi Putranto, Chief Operating Officer Hammersonic 2017. Wendi menginformasikan bahwa Mustaine sedang tidak fit.
“Dia kurang sehat, dia punya penyakit batu ginjal, sejak dari Manila sampai Kuala Lumpur kemarin dia sakit. Dia lebih banyak di kamar. Dia tetap berniat untuk jalan terus,” kata Wendi.
Meski sedang tidak dalam kondisi prima, Mustaine tetap menyuguhkan aksi kualitas dunia. Dia menyelesaikan lagu demi lagu dengan baik. Memang sempat terdengar kesalahan minor saat Mustaine mengisi rythm, namun itu sama sekali tidak mengurangi performa mereka.
Megadeth sempat menyapa penonton dengan pertanyaan, “Kalian sunyi sekali.”
“Seperti pertunjukkan heavy metal lainnya, (saya) tak (mau) banyak bicara,” kata Mustaine menggoda penonton. Dengan jumlah penonton puluhan ribu, memang paduan suara massal kurang menggelegar. Mungkin itu yang dimaksud Mustaine sebagai situasi yang sunyi.
Sekitar satu pekan sebelum datang ke Jakarta, Mustaine tampak antusias. Hal itu terlihat dari kicauannya di Twitter, yang mengundang Presiden Joko Widodo.
“Saya berharap (Presiden) Indonesia Joko Widodo @jokowi akan kembali lagi. Dengan senang hati saya mengundang dia ke pertunjukkan kami. Dia seorang penggemar metal, dan saya rasa itu keren!" kicau Mustaine, beberapa waktu lalu.
Namun sang presidan tidak memenuhi, juga memberikan tanggapan atas undangan terbuka dari Mustaine. Seperti kita ketahui bersama, Jokowi dikenal sebagai "anak metal." Kabar ini bukan saja santer terdengar di kalangan masyarakat Indonesia, namun juga di lingkar pergaulan para musisi metal dunia.
Secara umum konser berlangsung aman. Meski di bagian depan kiri panggung terdapat insiden kecil, perkelahian antar penonton. Namun petugas keamanan sigap melerai. Kalaupun ada catatan minor - yang juga sering terjadi pada festival musik di seluruh dunia - adalah masih banyaknya tangan-tangan panjang berkeliaran. Metrotvnews.com mendengar setidaknya ada empat peristiwa kehilangan ponsel dalam Hammersonic 2017.
Megadeth menyuguhkan materi-materi lintas masa. Mulai dari album awal mereka, hingga materi dari album terbaru Dystopia, yang diganjar trofi Grammy Awards. Repertoar macam Wake Up Dead, In My Darkest Hour, A Tout Le Monde, Tornado of Souls, juga Symphony of Destruction mereka bawakan.
Berkumpulnya puluhan ribu penggemar musik metal di satu lokasi, menonton salah satu pionir metal dunia adalah pengalaman mengesankan. Sekaligus bukti bahwa potensi pasar musik di Indonesia begitu besar, meski dalam ranah yang kerap disebut musik bawah tanah.
Megadeth menutup Hammersonic dengan lagu yang ditulis Mustaine ketika berada di Irlandia Utara, Holy Wars… The Punishment Due.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News