Sukatani (Foto: Instagram @sukatani_band)
Sukatani (Foto: Instagram @sukatani_band)

Tak Hanya Sukatani, Band Indonesia Ini Punya Lagu Tentang Polisi

Elang Riki Yanuar • 26 Februari 2025 08:00
Jakarta: Dalam beberapa hari terakhir, Sukatani, duo punk new wave asal Purbalingga, menjadi perbincangan hangat di kalangan publik Tanah Air. Hal ini bermula dari lagu mereka, "Bayar, Bayar, Bayar", yang dianggap menyinggung institusi Polri.
 
Kontroversi ini tak hanya berujung pada pemblokiran lagu "Bayar, Bayar, Bayar" di berbagai platform musik digital, tetapi juga memaksa dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy (gitaris) dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel (vokalis), untuk melepas identitas anonim mereka dalam sebuah video klarifikasi permintaan maaf kepada institusi Polri.
 
Padahal, sejak awal kemunculannya, Sukatani dikenal selalu tampil dengan topeng balaclava di atas panggung. Bukan sekadar elemen visual, topeng itu menjadi bagian dari karakter mereka untuk menutupi identitas pribadi, memperkuat aura misterius, sekaligus menegaskan pesan kritik sosial yang mereka bawa dalam setiap karyanya.
 
baca juga: Band Sukatani Kembali Manggung: Kami Masih Berdiri!


Namun, sobat Medcom perlu tahu bahwa Sukatani bukanlah satu-satunya band yang pernah mengkritik aparat kepolisian lewat lagu. Sebelumnya, sejumlah grup musik Tanah Air seperti Seringai, ROTOR, dan Godplant juga pernah menyuarakan kritik serupa melalui lirik-lirik tajam yang merefleksikan keresahan sosial terhadap institusi tersebut.

Berikut lagu Indonesia yang bertema tentang polisi:

1. "Bayar, Bayar, Bayar" - Sukatani


Setelah polemik yang membuat lagu ini ditarik dari seluruh platform musik digital, band punk asal Purbalingga yang telah aktif sejak 2022 ini justru semakin dikenal luas. Popularitas mereka meroket, menarik perhatian banyak pendengar musik dan masyarakat Tanah Air.
 
Kini, track kedelapan dari album Gelap Gempita (2023) tersebut bahkan menjadi anthem bagi para demonstran, mengiringi mereka dalam menyuarakan kritik dan aspirasi terhadap kinerja institusi Polri dan pemerintah di Indonesia.
 
"Mau bikin gigs bayar polisi
Lapor barang hilang bayar polisi
Masuk ke penjara bayar polisi
Keluar penjara bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi."

2. "Pluit Phobia" - ROTOR


Berikutnya, ada band thrash metal legendaris asal Jakarta, ROTOR. Band yang pernah menjadi pembuka konser Metallica di Stadion Lebak Bulus pada 1993 ini pertama kali merilis lagu "Pluit Phobia" pada 1992, sebagai bagian dari album Behind The 8th Ball.
 
Lewat lagu ini, ROTOR mengangkat tema tajam tentang korupsi di departemen kepolisian. Bahkan, "Pluit Phobia" disebut sebagai salah satu lagu pertama di Indonesia yang secara spesifik mengusung lirik bernuansa anti-polisi.
 
"Pada tahun 1993 polisi serasa Israel. Saat berlaku UU LLAJ, siapkan ratusan ribu. Bangkrut!".

3. "Awas Polizei" - The Brandals


The Brandals pertama kali merilis lagu "Awas Polizei" pada tahun 2011 di album bertajuk DGNR8. Lagu yang dinyanyikan oleh vokalis Raka Dewantara ini mengkritik polisi yang seharusnya melindungi dan melayani, namun justru berubah menjadi pihak yang harus kita waspadai.
 
"Berdiri tegak di perempatan, mata memandang liat siapa yang sial. Kasak-kusuk kiri kanan cari-cari kesempatan. Otot urat keringat ayo tawar di trotoar, awas polizei!,"

4. "ACAB" - Turtles.jr


Turtles Junior yang kerap disingkat sebagai Turtles.Jr, adalah band hardcore punk asal Bandung yang telah eksis sejak 1992. Dengan semangat punk yang kental, mereka menghadirkan kritik tajam terhadap aparat kepolisian lewat lagu "ACAB" (2021).
 
Band yang pernah tampil di festival Hellfest 2024 ini berani mengumandangkan kemarahan mereka dengan lirik provokatif berulang "Fuck you, I hate you, I hope you die! All Cops Are Bastards," diiringi riff gitar 3 chord yang garang serta hentakan drum tempo tinggi, khas musik punk.

5. "A.C.A.G" - Bars of Death


Lewat lagu "A.C.A.G" dari album Morbid Funk (2020), Bars of Death, duo hip-hop yang digawangi oleh Morgue Vanguard dan Sarkasz, seolah tak segan menyentil secara eksplisit oknum aparat kepolisian yang nakal.
 
Dengan lirik tajam "Hahaha, yeah we fucking cops. So what? Kami bisa BAP siapapun sesuai kebutuhan. Siapapun kalian bisa positif dalam setiap tes urine," Bars of Death menyoroti penyalahgunaan wewenang dengan gaya lirikal rap yang berani serta mengusung kritik sosial yang lantang dalam balutan beat hip-hop yang agresif.

6. "They (The Cops) Are The Real Killer" - Limbo.


Band hardcore asal Batu, Jawa Timur, Limbo. secara frontal meluapkan amarah dan kebencian mereka terhadap oknum aparat kepolisian lewat opening track EP bertajuk Demo 2021 yang berisikan 3 track ini.
 
Dengan lirik tajam "Fuck The Police. The Real Fuck'n Killers. Motherfucker," mereka menghadirkan kritik tanpa basa-basi, mencerminkan keresahan yang kerap muncul dalam skena musik bawah tanah terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang oleh oknum aparat.

7. "Coklat" - Pure Saturday


Lagu "Coklat" pertama kali dirilis pada tahun 1996 yang terinspirasi dari pengalaman mantan vokalis mereka, Suar, yang pernah terkena penilangan oleh polisi saat hendak berangkat latihan band.
 
Insiden tersebut memaksanya untuk bernegosiasi agar lolos dari tilang, sebuah pengalaman yang kemudian dituangkan dalam lirik satir berikut:
 
"Coklat berlari bagai babi,
Kejar penghuni,
Injak perangkap masuk lumpur jadi lagi, Ah ah ah."

8. "Hoegeng" - Amrus Ramadhan


Amrus Ramadhan dikenal sebagai penulis lagu sekaligus pemain steel gitar profesional satu-satunya di Indonesia. Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya yang menyoroti keresahan terhadap oknum aparat, kali ini Amrus justru menghadirkan sebuah penghormatan lewat lagunya yang berjudul "Hoegeng".
 
Lagu ini didedikasikan untuk Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri yang dikenal sebagai sosok berintegritas tinggi, anti-korupsi, dan simbol kejujuran dalam sejarah kepolisian Indonesia.

9. "Lencana" - Seringai


"Lencana" adalah track keenam dari album High Octane Rock yang dirilis oleh Seringai pada tahun 2004. Lewat lagu ini, Arian 13 dan kawan-kawan menyuarakan keresahan mereka terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan kekuasaan, merasa superior, dan menindas mereka yang tak memiliki lencana.
 
Dengan riff gitar berat dan energi eksplosif, "Lencana" menjadi salah satu lagu yang tetap relevan dalam menggambarkan relasi antara rakyat dan aparat hingga saat ini.
 
"Kekuatanmu di balik lencana, miliki senjata membuatmu bergaya?
Lelucon sedih dibawah kendali, lecehkan mereka yang tak punya lencana.
Melindungi? Melayani?."

10. "UUD (Ujung-Ujungnya Duit)" - Jakboyz


Selanjutnya, ada proyek hip-hop Jakboyz, yang dikenal sebagai kelompok rap dengan nuansa musik supporter, khususnya untuk Persija Jakarta. Grup ini digawangi oleh Romy sebagai lead rapper, didukung oleh DJ dan hypeman yang memperkuat karakter musik mereka.
 
Lewat lagu "UUD" dari album This Is Jakarta (2018), Jakboyz secara gamblang menyindir praktik pungutan liar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ketika berurusan dengan aparat kepolisian. Lirik yang repetitif dan lugas menyoroti bagaimana uang selalu menjadi faktor utama dalam berbagai proses birokrasi:
 
"Ditilang di jalan, ujung-ujungnya duit lagi,
Mau bikin KTP, ujung-ujungnya duit lagi,
Izin pertandingan, ujung-ujungnya duit lagi
Semuanya UUD, ujung-ujungnya duit lagi."

11. "Lari/Mati" - Godplant


Terakhir, ada lagu "Lari/Mati" dari grup sludge metal asal Jakarta, Godplant. Lagu dari album Aljabar yang dirilis pada tahun 2024 ini terinspirasi dari tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada tahun 2022 yang diakibatkan penembakan gas air mata oleh pihak kepolisian ke arah penonton, sehingga menyebabkan kepanikan massal yang akhirnya merenggut 135 nyawa supporter Aremania dan melukai lebih dari 500 orang.
 
"Kronologi dimutilasi orang mati diakali,
Anjing coklat pelindung nyawa,
Eksekutor genosida."

 
(Basuki Rachmat)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan