Suarasama adalah salah satu grup world musik Indonesia yang dikenal dunia. Album debut mereka Fajar di Atas Awan dirilis oleh label asal Amerika Serikat, Drag City. Label yang sama juga akan merilis ulang secara internasional album keempat Suarasama, Kronologi, yang dirilis pada 2013.
Nama Suarasama di kancah world music global mencuat setelah album Fajar di Atas Awan mendapat pengakuan dunia, termasuk pujian dari para kritikus musik dan media-media internasional.
Secara umum, Suarasama menggabungkan musik-musik dari Asia Selatan, Asia Tenggara, dan ritmik Afrika. Secara lirik mereka terinspirasi dari musik sufi yang bertemakan kerinduan akan Allah.
"Lagu kita yang banyak dikenal orang Fajar di Atas Awan itu sufistis, tetapi kami enggak mau bilang kami sufistis. Kami bermusik saja. Pendekatan kami world music," kata RIta Hutajulu, vokalis Suarasama yang juga istri mendiang Irwansyah.
Suarasama dibentuk pada pertengahan 1990-an, ketika pasangan Irwansyah dan Rita kembali dari studi etnomusikologi di University of Washington. Saat studi di Amerika itu Irwansyah dan Rita belajar banyak tentang keberagaman musik berbasis etnik dari seluruh dunia.
Pengejewantahan akan keberagaman musik dunia dalam Suarasama direpresentasikan dalam ragam instrumen yang mereka gunakan, salah satunya gambus. Selain itu, mereka juga memiliki instrumen custom berbasis instrumen saz (sebuah instrumen petik dari Turki).
"Yang warnanya kuat dalam musik kami adalah pengaruh Asia Selatan. India pakistan, secara ritmis banyak mengangkat Afrika, Timur Tengah juga kuat, ada sentuhan Eropa Timur juga. Dari Nusantara pernah menggarap nuansa Jawa dan tentu saja dari asal kami Melayu, Batak Mandailing," imbuh Rita.
Suarasama sendiri tampil pada sore menjelang malam. Mereka membawakan repertoar dari empat album mereka, antara lain "Untukmu yang Berperang (To The Wars)", "Seafish", "Seroja", "Lebah", "Flying Gambus", dan "Bahtera." Penampilan Suarasama terdengar syahdu, hampil di semua lagu Rita membawakan lagu dengan karakter cengkok melayu yang kuat.
Personel Suarasama dalam Indonesia Music Expo 2022 adalah Rithaony Hutajulu (vokal), Holong Pradika (gambus, gitar, vokal latar), Niesya Harahap (jembe, pianika, shruti box India, shaker, vokal latar), Arief Tarigan (claves, shruti box India, marawis, vokal latar), Nandang Kusnandar (jembe, tamborin, simbal), Yoyok Harness (sitar India).
Melalui Suarasama, Rita ingin menyampaikan pesan tentang kesetaraan dalam musik. Hal itu sesuai dengan nama yang mereka pilih untuk orkes ini.
"Suara artinya voice atau opinion, suara itu berarti nada. Di India, 'sama' adalah kesetaraan, dan juga ketukan pertama dalam siklus musik India. Dari satu kembali ke satu. Di Arabic 'sama' itu 'listen to spiritual music'. Filosofi Suarasama semua musik tradisi itu sama kita harus saling mendengar," tutup Rita.
Indonesia Music Expo 2022 digelar pada 24-27 Maret. Selain memberi ruang pertunjukan musik berbasis etnik dan tradisi, ajang ini juga menjadi tempat pertemuan bagi stakeholder dalam industri musik dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id