“Seniman seharusnya dinilai berdasarkan risiko yang mereka hadapi dalam mempertahankan nilai-nilai mereka, bukan berdasarkan penghargaan yang mereka terima,” kata Healy.
Dia mengklaim dirinya dan rekan bandnya sempat dipenjara oleh otoritas Malaysia. Namun, perwakilan band belum memberikan klarifikasi resmi terkait kejadian tersebut.
Menurutnya, mencium rekan bandnya adalah bagian dari pertunjukan The 1975 yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya.
“Jika anda mengundang puluhan seniman barat ke negara anda, mereka akan membawa nilai-nilai barat mereka,” kata Healy.
Setelah pertunjukan The 1975 di Malaysia, pemerintah membatalkan sisa acara Good Vibes Festival. Penyelenggara festival menyalahkan The 1975 atas pembatalan tersebut dan meminta membayar sekitar $2,6 juta sebagai ganti rugi.
Reaksi masyarakat LGBTQ+ di Malaysia beragam, dengan beberapa kelompok berpendapat bahwa mereka yang akan menghadapi pembalasan pemerintah, bukan Healy.
(Annisa Febyriana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News