Namun, katalog tersebut sudah lama tersedia dan berharga senilai Rp7,7 triliun. Grup ini hampir mencapai kesepakatan pada tahun 2022. Tapi, ada perselisihan antara anggota band, terutama terkait pandangan politik kontroversial Roger Waters, penulis lagu utama, yang menentang Israel dan Ukraina serta mendukung Rusia, telah memperumit kesepakatan tersebut dan membuat beberapa calon pembeli ragu.
Melansir dari Variety bahwa Sony Music menghabiskan sangat banyak uang untuk mengakuisisi katalog dari musisi-musisi legendaris, antara lain Bruce Springsteen, Bob Dylan, dan Queen. Saat ini ada pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi hak cipta rekaman Pink Floyd senilai USD400 juta-USD500 juta (Rp6,6 triliun-Rp7,7 triliun) yang didukung oleh perusahaan investasi Eldridge Industries.
Menurut Financial Times, komentar kontroversial Waters hanya sedikit memengaruhi nilai. Namun, jika harganya rendah, menurut Music Business Worldwide, komentarnya mungkin telah menurunkan nilai katalog hingga 20%.
Sony belom pernah resmi menerima kesepakatan katalognya, meskipun informasi tersebut telah banyak dilaporkan dan muncul dalam laporan keuangan. Jika kesepakatan itu diinformasikan, Sony kemungkinan akan menghadapi kritik karena membayar sejumlah besar kepada Waters, yang meskipun membantah anti Yahudi, tetap vokal dalam kritiknya terhadap pemerintah Israel, Ukraina, Amerika Serikat, serta mendukung Rusia dan Vladimir Putin.
Waters telah membuat kesepakatan kontroversial seperti membandingkan Nazi dengan Israel yang membela invansi Rusia pada Ukraina. yang menyebabkan pembatalan konsernya di Polandia pada 2022. Istri Gilmour, Polly Samson, menuduh Waters sebagai anti-Semit di Twitter, yang dibantah oleh Waters.
Lalu, Gilmour mengatakan bahwa ia mendukung penjualan katalog bukan karena uang, tetapi untuk melepaskan diri dari tanggung jawab mempertahankannya. Beberapa perusahaan hampir mencapai kesepakatan pada 2022, namun komentar Waters, bersama faktor lain seperti kenaikan suku bunga pada Poundsterling dan masalah pajak, menyebabkan kesepakatan gagal.
Katalog musik Pink Floyd, termasuk lagu klasik seperti "Dark Side of the Moon" dan "The Wall," adalah salah satu yang paling berharga di dunia musik kontemporer. Setelah penjualan katalog oleh artis seperti Dylan dan Springsteen, katalog Pink Floyd menjadi sangat diinginkan. Anggota band yang sudah lanjut usia mungkin mempertimbangkan penjualan katalog sebagai bagian dari perencanaan warisan.
Baca juga: Lady Gaga Pernah Diremehkan Teman Kuliah, Dibilang Nggak Bakal Terkenal! |
Profil Pink Floyd
Pink Floyd adalah band rock asal Inggris yang memainkan peran penting dalam pengembangan musik psikedelik dan album konsep. Dibentuk pada tahun 1965, formasi awal band ini terdiri dari Roger Waters (vokal, bass), Syd Barrett (gitar, vokal), Richard Wright (keyboard, vokal), dan Nick Mason (drum).
Pada awal perjalanannya, Pink Floyd sangat dipengaruhi oleh musik eksperimental dan psikedelik. Syd Barrett menjadi sosok sentral dalam fase ini, dengan eksperimentasinya pada gitar dan vokal yang menciptakan suara khas band. Album debut mereka, "The Piper at the Gates of Dawn" (1967), menjadi sukses besar dan memantapkan posisi mereka sebagai pelopor musik psikedelik.
Namun, kondisi kesehatan mental Barrett yang memburuk memaksanya keluar dari band pada tahun 1968. David Gilmour bergabung sebagai gitaris dan vokalis baru, membawa pengaruh blues dan rock yang lebih konvensional. Di bawah kepemimpinan Roger Waters, Pink Floyd mulai mengembangkan album konsep yang kompleks, dengan lirik yang kritis terhadap sosial dan politik.
Album-album seperti The Dark Side of the Moon (1973), Wish You Were Here (1975), dan The Wall (1979) menjadi mahakarya musik yang sangat dihormati. Lirik Waters yang tajam dan penuh introspeksi menyoroti isu-isu seperti perang, kesenjangan, dan isolasi sosial.
Sepanjang kariernya, Pink Floyd tidak lepas dari kontroversi. Perselisihan internal dan perbedaan visi menyebabkan perpecahan di dalam band. Waters meninggalkan grup pada tahun 1985, mengakhiri era klasik Pink Floyd.
(Muhammad Rizky H)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News