Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan, ketiganya menuntut ganti rugi sedikitnya sebesar USD10 juta atau sekitar Rp163 miliar atas kerugian materiil dan nonmaterial yang mereka alami usai insiden memalukan di hadapan publik tersebut.
Baca juga: James Gunn Dibayar Rp244 Miliar Bikin Film Superman, Berapa Gaji Pemainnya? |
Insiden Memuncak di Atas Panggung
Peristiwa yang memicu gugatan ini terjadi pada 13 September 2024 di Leader Bank Pavilion, Boston. Saat pertunjukan tengah berlangsung, Perry Farrell disebut secara tiba-tiba mendorong dan memukul Dave Navarro. Aksi itu sontak menggegerkan penonton, hingga akhirnya Avery dan kru turun tangan melerai. Setelah insiden tersebut, sisa tur yang sudah dinanti banyak penggemar, tur reuni pertama dengan formasi klasik dalam 14 tahun terakhir dibatalkan secara keseluruhan.
Namun menurut dokumen gugatan, keretakan hubungan sudah terasa jauh sebelum kejadian Boston. Perry Farrell dilaporkan sempat mengancam keluar dari tur bahkan sebelum konser pembuka di Las Vegas dimulai. Penyebabnya adalah ia tidak terima saat rekan-rekannya menolak permintaannya untuk menampilkan istrinya, Etty Lau Farrell, sebagai penari panggung. Ini adalah sebuah keputusan yang bertentangan dengan kesepakatan kolektif band soal keputusan demokratis dalam setiap aspek pertunjukan.
Seiring berjalannya tur, Perry disebut kerap tampil dalam kondisi tidak prima. Menurut pernyataan dalam gugatan, sang vokalis sering terlihat mabuk saat di atas panggung, meneguk anggur sambil berbicara tak karuan, bahkan melantur panjang-panjang di sela lagu. “Masalah performanya semakin parah seiring waktu malam berjalan,” tulis mereka dalam dokumen.
Dave Navarro sendiri mengaku bahwa saat insiden terjadi, ia masih dalam kondisi tubuh yang lemah akibat dampak jangka panjang dari long COVID. Perry disebut menyerangnya saat dia “masih lemah secara fisik,” dan kekerasan tak berhenti di atas panggung. Di belakang panggung, Perry disebut kembali melayangkan pukulan ke sisi wajah kiri Dave.
Akibat konflik ini, rencana peluncuran album reuni baru juga dihentikan. Trio Navarro, Avery, dan Perkins memilih mengakhiri seluruh agenda Jane’s Addiction dan memfokuskan gugatan mereka untuk memulihkan kerugian finansial serta potensi pendapatan masa depan yang terpaksa hangus.
Baca juga: Riders Tergila Musisi Indonesia: Ada yang Minta Kucing Fluffy |
Pernyataan Kuasa Hukum Perry Farrell
Lewat pengacaranya, Perry Farrell membalas gugatan ini dengan menyebutnya sebagai “upaya memutarbalikkan narasi.” Ia menuding ketiga rekan band-nya sengaja “mengisolasi dan membully” dirinya, dan menyebut waktu gugatan ini diajukan sangat mencurigakan.
“Ini adalah bentuk jelas dari upaya kelompok untuk memojokkan Perry Farrell. Mereka tahu akan ada tindakan hukum dari pihak kami, jadi mereka buru-buru menggugat duluan. Langkah ini sangat tipikal mereka ingin tampil sebagai pihak ‘baik’ padahal merekalah yang membatalkan tur tanpa persetujuan Perry dan menyebarkan pernyataan tak berdasar soal kondisi mentalnya,” bunyi pernyataan pengacara Perry.
Dalam wawancara terbarunya bersama Guitar Player, Dave Navarro menyebut pertunjukan di Boston sebagai “gig paling tidak menyenangkan” sepanjang kariernya. Ia bahkan menegaskan bahwa tidak akan ada lagi kemungkinan Jane’s Addiction tampil bersama. Pernyataan itu seolah menandai akhir dari perjalanan band yang sempat menjadi ikon rock alternatif sejak akhir 1980-an.
(Cony Brilliana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News