Kaka Slank (Foto: metrotv)
Kaka Slank (Foto: metrotv)

Pengalaman Kaka Slank Rekaman di Benteng Banda Neira

Elang Riki Yanuar • 06 April 2021 09:21
Jakarta: Pandemi korona membuat proses membuat lagu berubah. Hal itulah yang dirasakan Slank ketika menggarap album Vaksin.
 
Pengalaman paling berkesan dialami sang vokalis, Kaka. Rupanya ini kali pertama Kaka menyiapkan rekaman secara mandiri. Dia menjadi orang terakhir yang mengisi materi album Vaksin.
 
"Bimbim take drum semua awalnya. Dikirim ke Ivan buat isi bass. File awal ya cuma bass, drum sama guide vokalnya Bimbim. Habis itu kirim ke Ridho, terus kirim ke Abdee. Terus terakhir aku. Jadi dapat semua file itu selesai bulan November," kata Kaka saat berbincang dengan Medcom.

Biasanya, Kaka didampingi sejumlah orang untuk meminta saran mengenai hasil rekamannya. Tapi, kali ini dia menjalani pola rekaman baru.
 
"Ada tantangan sendiri. Kita tidak bisa nanya, ini bagus enggak sih. Lo harus lakuin sendiri. Ini pola baru dan tantangan baru makanya seru," ujarnya.
 
Tak hanya rekaman dari rumah, Kaka juga merekam salah satu lagu di Banda. Ketika melihat benteng di sana, muncul ide untuk merekam vokal. Hasilnya, jadilah salah satu di album vaksin yang berjudul "F.U".
 
"Gue setup sendiri, rekaman sendiri. Bawa laptop, bawa mikrofon, bawa kabel, jalan deh tuh ke Maluku. Sempat bawa file tiga lagu, tapi yang sempat kerekam di luar rumah itu'F.U' di Banda. Nyari ruangan yang pas. Nunggu sepi karena berisik kan," ucap Kaka.
 
"Kalau yang di benteng itu sebenarnya bisa di mana saja. Tadinya ada pilihan di kapal pinisi, di hotel atau di benteng. Pas gue pikir di kapal sudah banyak, di hotel pernah. Di benteng nih belum. Malam-malam benar-benar gelap gulita. Tidak ada cahaya sama sekali. Ridho sama teman-teman bawa lampu emergency. Itu saja penerangannya," lanjut dia.
 
Dari pengalaman rekaman di luar studio itu, Kaka merasa puas dengan hasilnya. Yang pasti, berkat pengalaman itu Kaka jadi semakin tahu betapa pentingnya arti seorang kru.
 
"Asyik sih. Echo-nya juga bagus. Pengalaman pertama gue di Slank menyiapkan rekaman sendiri. setup alat sendiri. Ternyata kru itu penting banget. Tapi akhirnya gue juga yang melakukan," katanya.
 
Album Vaksin milik Slank dirilis awal tahun 2021. Lewat album ini, Slank hendak merefleksikan pandemi korona yang sudah setahun melanda Indonesia. Lewat album ini pula Slank berupaya menebarkan optimisme agar Indonesia bisa keluar dari pandemi.
 
Karena itu, Slank bersama Media Group melakukan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan