Jakarta: Sound of Curly merampungkan proses penggarapan album perdana mereka. Mereka tak bisa menutupi rasa bahagia segera merilis album pertama pada 14 November 2020.
Di album perdananya, Sound of Curly memasukkan 11 lagu. Lewat album ini, Sound of Curly ingin memperkenalkan musik Indonesia Timur kepada pendengar musik, khususnya anak-anak muda.
"Misi Sound of Curly adalah ingin memberikan nuansa musik Indonesia Timur untuk semua pendengar musik nasional dan internasional melalui genre world music electro pop," kata Sound of Curly dalam keterangan tertulisnya.
Sound of Curly dihuni 11 personel yaitu, Yoram Jacobs (perkusi, sequencer), Andro Kalakmabin (vokal 3), Nobo Sasamu (vokal 1), Rico Manansang (keyboard), Ronny Pangkey (bas), Daniel Makalew (drum), Petra Likumahuwa (gitar akustik), Iwan Ritiaw (filler keyboard), Marlon Lakatompessy (vokal 2), Eq Telecast (gitar), dan Horas Siregar (saksofon).
Para personel Sound of Curly memang kebanyakan dari Indonesia Timur seperti Sulawesi, NTT, Maluku hingga Papua. Band yang berdiri sejak 2007 ini juga kerap berkolaborasi dengan sejumlah musisi asal Indonesia Timur seperti Lio Wairara, Yopie Latul, Ruth Sahanaya, dan Frans Sisir Rumbino.
Sound of Curly sempat tampil bersama Yopie Latul sebelum sang legenda musik Indonesia itu meninggal dunia. Mereka merasa kehilangan sosok guru dan sahabat dalam diri Yopie Latul. Apalagi, sebelumnya musisi asal Maluku lain yakni, Glenn Fredly terlebih dulu meninggal dunia.
Sound of Curly pun ingin mendedikasikan album pertama mereka untuk mendiang Yopie Latul dan Glenn Fredly. Lewat album yang dirilis di bawah naungan HSW Entertainment ini, Sound of Curly bertekad melanjutkan semangat Yopie dan Glenn melestarikan musik Indonesia Timur.
"Menjadi bagian dari Indonesia timur lebih dari sekadar identitas, tetapi Indonesia timur adalah keluarga besar. They left a great legacy to our family, now it's our turn to keep it going," kata Sound of Curly.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id