Indra Lesmana (Foto: instagram)
Indra Lesmana (Foto: instagram)

Bicara di DPR, Indra Lesmana Dukung Direct License: Cara Negara Ini Kumpulkan Royalti Sudah Kuno!

Elang Riki Yanuar • 22 Agustus 2025 16:27
Jakarta: Indra Lesmana ikut hadir dalam rapat konsultasi DPR bersama Kemenkum, LMKN dan musisi membahas royalti. Maestro musik ini mengkritik cara penarikan royalti Indonesia yang dia anggap sudah kuno alias tidak relevan. 
 
Indra menyebut Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) di Indonesia masih menerapkan penarikan royalti dengan blanket license atau lisensi menyeluruh. Sistem ini merupakan perizinan menyeluruh yang diberikan oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) kepada pengguna musik untuk memutar semua lagu dari katalog LMK. 
 
Ayah dari Eva Celia ini mengungkapkan sejarah blanket license yang diterapkan pada 1917. Sehingga, Indra menganggap blanket license sudah tidak relevan diterapkan di era ratusan ribu lagu dirilis setiap harinya di dunia.

"Saat ini di Indonesia masih menggunakan blanket license. Blanket license ini diciptakan tahun 1917. Sudah 100 tahun lebih. Saat itu mungkin tidak bisa mendapatkan data yang akurat, tidak ada internet. Jumlah lagu juga tidak sebanyak seperti sekarang. 
 
"Sekarang, ada 120 ribu lagu yang dirilis setiap hari di dunia. Bagaimana blanket license bisa secara akurat mendapatkan data semua itu. Tidak mungkin.  Sementara kita sudah punya aplikasi, bahkan di HP kita ada secara gratis kita bisa tahu itu lagu apa yang diputar," lanjutnya. 
 
Dia lalu mempertanyakan SILM (Sistem Informasi Lagu dan/atau Musik) dan PDLM (Pusat Data Lagu dan atau Musik) yang harus segera diselesaikan oleh LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional). Dia lalu memberikan alternatif dari blanket license, salah satunya direct license yang diusulkan oleh AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia). 
 
baca juga: 
 

 
AKSI merupakan organisasi yang didirikan pencipta lagu seperti Piyu Padi, Ahmad Dhani, Badai, Rieka Roslan dan lainnya. Mereka mengusulkan agar royalti konser dibayarkan langsung ke pencipta atau direct. 
 
"Jadi kalau saya buat kesimpulan, ada beberapa opsi yang bisa menggantikan blanket license. Pertama AKSI sempat mencoba untuk live atau pertunjukan musik itu kalau bisa direct. Itu pun saya sangat mendukung karena bisa sangat akurat, set list-nya sudah kita ketahui. Lagu-lagu apa saja yang dimainkan oleh pelaku pertunjukan," paparnya. 
 
"Jadi direct license akan sangat memudahkan para pencipta untuk bisa mendapatkan hak ekonominya tanpa harus menunggu terlalu lama. Karena saat pertunjukan selesai, yang memasang bulu mata penyanyi saja sudah mendapat hak ekonominya. Sementara pencipta lagu kadang harus menunggu enam bulan," tambahnya.
 
Menurut Indra, penggunaan teknologi dalam pengumpulan dan pendisribusian royalti menjadi keharusan. Dia juga kembali menjelaskan alternatif lain penarikan royalti di Indonesia. 
 
"Pelaporan lagu dengan perangkat pengenalan otomatis sebenarnya sudah ada teknologinya. Tapi memang belum digunakan secara luas. Kita bisa menggunakan model lisensi mikro. Bayar per penggunaan atau subscribe. Itu sudah ada dan kita bisa," ujarnya. 
 
"Bisa juga dengan model hybrid. Tempat pertunjukan masih membayar langganan dasar, tapi distribusinya terikat pada data pertunjukan aktual. Jadi bukan estimasi. ini yang membuat para pencipta mempertanyakan transparansi, akurasi dan akuntabilitas dari LMK yang mereka-reka berdasarkan sampling. Zaman dulu sampling itu biasanya mengikuti chart radio. Sekarang itu sudah tidak relevan," jelasnya lagi.
 
baca juga: 
 

 
Lantaran sudah berusia 100 tahun lebih, Indra menganggap blanket license sudah kuno dan seharusnya tak diterapkan lagi di Indonesia. 
 
"Blanket ini sudah sangat kuno. 100 tahun ke belakang cara negara ini mengumpulkan royaltinya. Saya berharap collecting royalti sudah berbasis IT itu sudah mutlak," tutupnya. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan