JIAVS 2025 sendiri menghadirkan tema "What is The Future of Sound, Analog or Digital?". Sebagai musisi yang mulai berkarier sejak tahun 1990an, Piyu senang pameran ini juga mewadahi musik analog seperti piringan hitam.
"Kami adalah generasi analog. Dulu waktu mulai rekaman, semua masih direkam di pita. Jadi kami tahu betul seperti apa kualitas suara yang benar-benar baik. Kami lahir di masa di mana lagu-lagu masih didengarkan dari kaset analog," kata Piyu di Jakarta.
Bagi musisi yang masih aktif berkarya, Piyu bukannya anti musik digital.
“Sebenarnya kita para musisi atau seniman ini enggak bisa menghindari teknologi. Ketika teknologi berkembang dari analog jadi digital, itu enggak bisa dilawan. Karena selalu ada positif dan negatifnya. Jadi yang harus kita lakukan adalah beradaptasi," paparnya.
Piyu mengaku bersyukur menjadi bagian dari generasi yang merasakann era analog dan digital seperti sekarang. Piyu pun mengenang momen ketika dirinya berusaha memperkenalkan karya Padi di Ibu Kota.
"Zaman dulu kalau kami mau bawain demo rekaman atau contoh lagu ke Jakarta, karena kami dari Surabaya, ya harus bawa kaset atau CD buat diperdengarkan ke produser. Tapi kalau sekarang, anak-anak bisa DM saya langsung suruh dengerin karya mereka. Mereka juga DM produser-produser," ucap Piyu.
Baca Juga :
Hanya Terima Royalti Rp125 Ribu, Piyu Soroti Kesenjangan Ekonomi Pencipta Lagu dan Penyanyi
"Jadi kadang saya ada sebelnya juga. Gila, zaman gua dulu harus naik kereta dari Surabaya ke Jakarta cuma buat nyerahin kaset ke produser. Harus nyamperin satu-satu, naik angkot, naik metromini ke kantor. Sekarang enak banget mereka, cuman nge-DM doang," lanjut Piyu tertawa.
Pembukaan Jakarta International Audio Video Show 2025 juga menjadi ajang Padi Reborn memperdengarkan lagu terbaru mereka yang berjudul "Ego" untuk pertama kali. Piyu merasa terhormat lagu terbaru mereka mendapat apresiasi dan tempat tersendiri dari kalangan pecinta audio berkualitas tinggi.
“Bagi saya, pameran seperti ini sangat menarik karena mengedukasi publik tentang bagaimana musik seharusnya dinikmati, dengan kualitas terbaik. Dunia audio bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang menghargai karya musik dan emosi di balik setiap nada. Kami juga merasa terhormat lagu baru kami Ego mendapat sambutan yang luar biasa dengan pertama kali diputar di JIAVS,” ujar Piyu.
IHEAC Jakarta International Audio Video Show 2025 berlangsung pada 7 hingga 9 November 2025 di Hotel Fairmont. elain memanjakan telinga, JIAVS 2025 juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik di lantai 3, mulai dari talkshow dan podcast bersama para ahli, kontes portable audio, hingga virtual golf dan beragam permainan berhadiah.
"JIAVS bukan sekadar ajang pamer teknologi, tapi juga perayaan budaya mendengarkan musik berkualitas. Kami ingin menjembatani generasi baru audiophile untuk menikmati pengalaman mendengarkan musik luar biasa, baik di rumah maupun di ruang publik," tutup Ketua Panitia JIAVS 2025, Herman Chandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id