Ronnie Cremer mengatakan kepada NY Daily News pada Rabu (11/2) bahwa tim kuasa hukum Swift memaksa dirinya untuk menutup situs buatannya itu karena dianggap telah melanggar hak cipta.
Pria yang mengaku sebagai guru musik pelantun album "1989" ini merasa di-bully atas tindakan Taylor Swift. Cremer juga mengaku bahwa ia menerima sebuah e-mail dari manajemen Swift, TAS Right Management, Minggu lalu yang menuduhnya secara ilegal menggunakan nama Taylor Swift pada websitenya tanpa ada kesepakatan sebelumnya.
Pihak Taylor Swift telah memberi waktu kepada Cremer untuk segera mengganti atau menghapus website tersebut dalam waktu tiga hari.
Imbas dari kejadian ini membuat Cremer menjadi target kemarahan fans Taylor Swift melalui email yang ia terima.
Swift mengaku bahwa ia menggunakan jasa Ronnie Cremer di usia 12 tahun untuk membantunya memperbaiki komputer dan saat itu Cremer menawari Swift untuk mengajarinya beberapa kord gitar.
Akan tetapi, akhir Januari lalu Cremer mengaku kepada publik bahwa ia mengajari Swift bermain gitar selama dua tahun atas permintaan orangtua Swift.
Sontak hal tersebut membuat Swift marah dan meminta Cremer menghapus website yang secara ilegal menggunakan namanya sebagai merek dagang. (Dwi Ardini Pratiwi/ contactmusic)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News