Salah satunya adalah desainer yang tersohor dengan karya busana berbahan lurik, Lulu Lutfi Labibi. Lulu berhasil menyulap kain tradisional lurik menjadi pakaian dengan sentuhan kontemporer yang membuat pemakainya terlihat elegan.
Lulu menceritakan sekilas kiprahnya merancang baju lurik yang dipadu estetika Jepang. Hasilnya, rancangan busana Lulu memikat hati para pecinta fashion Indonesia dan dilirik oleh desainer internasional.
"Awalnya saya suka estetika Jepang, drapping. Banyak desainer Jepang itu menerapkan drapping pada bajunya. Saya tadinya di dalam hati mengatakan, ini (karya) gagal, tapi kok lucu," ucap pria yang mulai menggeluti dunia fashion semenjak kuliah ini.
Selain Lulu, ada satu penari asal Yogyakarta yang namanya telah dikenal di mancanegara, Martinus Miroto. Ia menari sejak umur 9 tahun. Kecintaan pada seni tari memecut Miroto belajar kesenian dan tari bahkan hingga ke luar negeri.
Berbagai pementasan seni tari yang diciptakannya pun telah dipentaskan baik di Indonesia maupun luar negeri, ia pun kerap mendapatkan apresiasi luar biasa dari pecinta seni tari.
Pada 2016 silam, Miroto menciptakan tarian Simulakra. Ini merupakan salah satu mahakarya yang tercipta dari tangannya. Simulakra merupakan gabungan seni tari dengan teknologi yang disebut telenografis.
"Waktu itu pernah pentas di GIK, saya menampilkan Simulakra yang artinya semu seperti virtual dengan format telenografis. Jadi yang penari realitas juga hadir, lalu digabungkan dengan telenografis. Ada tiga penari, yang real di GIK lalu yang satu di Padang dan Bali," ucap pria yang kental logat Jawa.
Gaung karyanya di kancah internasional bakal kian bergema. Sebab kini ia tengah mempersiapkan pertunjukan menari pada Olimpiade 2020 di Jepang. Tentu saja ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
"Istri saya sempat tak percaya kenapa dari sekian banyak seniman di Asia, saya yang dipilih. Akhirnya tanya ke panitia. Katanya mereka sudah membandingkan, dan memandang saya memang berkarya dengan tari topeng kontemporer. Jadi nanti di Jepang saya akan bawakan tarian dengan topeng Jepang, ya mempersembahkan sesuatu yang kontemporer tapi based on tradition," ucap Miroto, bangga.
Simak kelanjutan kisah mereka bersama Renitasari Adrian dan Asmara Abigail di Yogyakarta dalam program IDEnesia Metro TV, Kamis (23/2/2017), pukul 21.05 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News