Rising Beyond The Eclipse terdiri dari lima lagu berbahasa Inggris yakni, "Guilty", "Unsainted", "Uncertainty", "The Fight" dan "Redemption". Matheo In Rio (vokal), Evan Ramadhani (gitar), Gilang Ardhan (drum) dan Liya Ameliya (bass) coba menghadirkan kisah yang tak jauh dari kehidupan banyak orang di album ini.
"Album mini ini sebenarnya lebih berbicara tentang motivasi hidup. Kami mengajak pendengar untuk menghadapi masa lalu, membongkar semua gejolak batin yang dirasakan dan terlahir kembali sebagai pemenang," kata Matheo di Jakarta.
Perilisan EP dikerjakan dengan matang dan diskusi panjang, khususnya mengenai sisi produksi lagu. Mereka turut melibatkan musisi lain untuk konsultasi produksi dengan beberapa musisi senior seperti Ade Himernio dari band Noxa, Iwan Hoediarto dari Saint Loco, dan masih banyak lagi.
"Kami ingin menampilkan yang terbaik untuk album perdana ini. Semua aset yang dibutuhkan harus sempurna ketika perilisan. Termasuk video klip dari lima lagu yang ada di album sudah kami siapkan. Untuk penggarapannya, EIV dibantu oleh Okky Prasetyo (sutradara) dan tim Production House Kataoila," kata Gilang.
Salah satu hal menarik perhatian dari kehadiran EIV adalah keterlibatan seorang musisi wanita di lini bass. Meski bukan datang dari ranah metal, tapi kiprah Liya di dunia panggung rock sudah cukup terasah dari berbagai pentas kafe, televisi hingga panggung-panggung besar.
“Terlepas dari diri aku sebagai seorang perempuan, musik sudah menjadi bagian dari hidup aku. Dan kebetulan, aku juga suka musik keras. Jadi ketika diajak untuk gabung di Engage In Vengeance mengisi posisi bass, tentu dengan senang hati aku terima," kata Liya.
EP Rising Beyond The Eclipse sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital streaming mulai 13 Oktober 2023.
"Harapan kami dengan album ini tentunya bisa diterima dan memberikan sesuatu yang segar di industri musik. Khususnya di genre metalcore Indonesia dan dunia," tutup Liya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
