Tommy J Pisa (Foto: youtube)
Tommy J Pisa (Foto: youtube)

Kenangan Penyanyi Legendaris Tommy J Pisa Rasakan Kerasnya Hidup di Tanah Abang

Elang Riki Yanuar • 19 April 2024 14:37
Jakarta: Penyanyi legendaris Tommy J Pisa mengenang perjalanan awalnya di dunia musik. Sebelum menjadi terkenal di era 1980an, Tommy mengaku pernah merasakan kerasnya kehidupan di Tanah Abang.
 
Setelah lahir dan tumbuh di Palembang, Tommy memutuskan pindah ke Jakarta pada tahun 1974. Penyanyi kelahiran 18 September 1955 ini mengakui dirinya termasuk bengal.
 
"Jadi Awalnya itu saya hijrah ke Jakarta tahun 1974. Dulu saya memang agak bengal dikit ya. Biasa dah, tapi bengal dulu tidak seperti sekarang, karena bapak saya tentara jadi bagaimana ya. Saya ke Jakarta hanya bawa ijazah SMP pada waktu itu," kenang Tommy J Pisa saat berbincang dengan Ustaz Fathulloh di akun Youtube Usfat Official.

"Ke Jakarta gak punya saudara. Bisa dibayangin gak kalau di Jakarta gak punya siapa-siapa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kita perlu bergaul. Waktu itu ijazah saya, saya titipin di tukang rokok. Saya tinggal di Tanah Abang dulu tepatnya di stasiun Tanah Abang," lanjutnya.
 
Merasa butuh perubahan dalam hidupnya, Tommy memutuskan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA di usia yang sudah memasuki kepala 2. Hingga pada suatu hari nasib berkata lain ketika ada produser melihat Tommy bernyanyi di sebuah acara kondangan. Tommy mengaku langsung dikontrak untuk tiga album. Uangnya kala itu dia pakai untuk melanjutkan kuliah.
 
"Setelah lulus saya bingung mau kuliah apa gak. Nah dalam perjalanan itu saya sering diajak kondangan, nyanyi nyanyi, di situ lah kaya Allah sudah ngatur. Waktu saya sumbang lagu ada produser di situ dari Topi Nada Record sama Endang S Taurina di situ," ujarnya.
 
Kenangan Penyanyi Legendaris Tommy J Pisa Rasakan Kerasnya Hidup di Tanah Abang
 
Lahir dengan Raden Muhammad Thomas Djamal Faizal, dia mengungkapkan asal-usul nama panggung Tommy J Pisa. Ternyata, 'J' terinspirasi dari penyanyi legendaris lain yakni Jose Feliciano. Sementara nama 'Pisa' diambil dari menara terkenal di Italia.
 
"Bapak saya kan RM Thoyib namanya. Kalau Tommy Thoyib kurang enak. Akhirnya ketemunya begini kebetulan saya dulu fansnya penyanyi buta Jose Feliciano. Jadi saya ngambil nama Tommy J Pisa. Jadi J-nya itu kan Jose, Pisa itu menara Pisa. Karena penyanyi itu lahirnya di Italia. Ada juga fans saya yang dekat saya dulu di Tanah Abang, Tommy Jati Baru Pasar Impres. Haha. Nama asli saya Raden Muhammad Tomi," jelasnya.
 
Tommy J Pisa mengawali kariernya di dunia musik pada awal 1980an. Namanya langsung melejit dan menjadi primadona baru kala itu. Dia bahkan sempat mendapat julukan raja galau karena lagu-lagunya yang menyayat hati.
 
"Banyak fans fans saya yang bilang saya Raja Galau. Kalau produser maunya lagu dari dia kalau saya gak. Kalau saya enggak karena saya yang mau nyanyi, jadi begitu banyak pencipta lagu nyetor lagu itu saya yang pilih sendiri. Kadang kadang ada 200 lagu yang kepilih cuma dua," ujarnya.
 
Sepanjang kariernya, Tommy J Pisa menghasilkan 20 album musik dan dua single. Di usianya yang bakal memasuki kepala tujuh, Tommy mengaku masih menikmati musik dan melakukan aktivitas.
 
"Sebenarnya jangan banyak beban. Saya kan tahun depan sudah 70 tahun, jadi daya tampung saya sudah terbatas, ya daya tampung pikiran kita. Masa lau yang enak-enak itu sudah kita lewati semua, anak sudah berkeluarga semua. Kita sudah tua begini banyak kegiatan tapi jangan yang berat berat," ujarnya.
 
"Jadi tips dari Om, satu hidup jangan jadi beban, kedua banyak silahturahim, karena itu obat dari kegalauan," timpal Usfat.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan