“Lagu itu kan tentang keikhlasan merelakan apa yang bukan seharusnya menjadi milik kita dan nggak cuma dalam konteks hubungan aja," ujar Afgan saat ditemui dalam sesi wawancara di Jakarta.
Lagu yang penuh makna ini menuntut Afgan untuk benar-benar menyelami perasaan terdalamnya. Tak heran, proses rekamannya pun tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua hari saja.
“Waktu rekaman memang cukup lama karena emosi yang harus digali kan cukup berat ya,” katanya.
Afgan akhirnya menghabiskan empat hari penuh hanya untuk menyelesaikan vokal lagu tersebut. Selama proses itu, musisi peraih AMI Award ini mengaku sempat menangis di studio akibat tekanan emosional yang muncul saat menyanyikan lirik-liriknya.
“Ini adalah lagu paling sedih, sampai rekaman empat hari karena saking sedihnya,” ungkapnya.
Ia menyebut momen tersebut sebagai titik paling intens dari keseluruhan pengerjaan album.
“Itu proses yang paling berat buat saya,” tuturnya.
Meski proses rekamannya berat, pelantun hit "Panah Asmara" itu justru merasa mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga setelah lagu itu selesai. Ia mengaku lagu ini menjadi bagian dari penyembuhan dirinya sendiri.
“Pas setelah saya selesai rekaman, saya dengar-dengar lagi… saya ngerasa saya disembuhkan melalui album ini,” ujarnya.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
